Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alat Sensor Tsunami di Gunung Anak Krakatau Mulai Dipasang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mulai memasang alat peringatan dini tsunami di sekitar Gunung Anak Krakatau

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Alat Sensor Tsunami di Gunung Anak Krakatau Mulai Dipasang
Tribunnews/JEPRIMA
Anggota TNI saat melakukan pemantauan aktivitas erupsi gunung anak krakatau terlihat dari KRI Torani 860 di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (27/12/2018). Petugas pos pengamatan anak gunung Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit, jumlah ini menurun dibandingkan hari sebelumnya yang terjadi letusan 14 kali per menit. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Badan  Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mulai memasang alat peringatan dini tsunami di sekitar Gunung Anak Krakatau.

Teknologi tersebut berupa sensor pemantau gelombang dan iklim.

"BMKG menambah peralatan, saat ini yang sudah terpasang di Pulau Sebesi fungsinya untuk mengukur tinggi gelombang dan cuaca di sekitar gunung," kata Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati di Posko Terpadu Tsunami Selat Sunda, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (1/1/2019).

Baca: Orang-orang Ini Selamat Dari Amukan Tsunami Selat Sunda, Berikut Kisah Mereka

Pulau Sebesi, kata dia, jadi alternatif pemasangan sensor sebagai kawasan paling dekat.

Tempat yang paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau sebenarnya adalah Sertung, namun Tim BMKG saat ini belum bisa menjangkau Sertung lantaran tingginya gelombang.

Dwikorita menyebut, nantinya alat tersebut akan bekerja memantau pergerakan gelombang dan cuaca yang disebabkan oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Jika ada gelombang mengalami fluktuasi yang tinggi, maka sensor akan mengirim sinyal ke pusat data yang terhubung.

Berita Rekomendasi

"Secara pararel akan mengabarkan BMKG Jakarta, BPBD, dan Polda, akan diketahui lebih cepat jika ada gelombang tinggi seperti tsunami, jadi ada peringatan dini lebih cepat untuk masyarakat," kata dia.

Sensor tersebut, lanjut Dwikorta, bisa mendekati tinggi gelombang hingga 10 meter. Selain mendeteksi gelombang, sensor juga berfungsi untuk menangkap getaran yang terjadi karena erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Tapi tidak semua erupsi mengkhawatirkan, sensor akan memberi peringatan jika ada getaran setara dengan kekuatan 3,4 magnitudo, meskipun tidak ada gelombang, sinyal peringatan akan dikirim," ujar dia.

Setelah ada peringatan dari sensor, menurut dia, kemudian BMKG akan mengeluarkan peringatan selama satu jam akan kemungkinan adanya gelombang atau tsunami.

"Jika gelombang tidak ada, maka peringatan diakhiri bukan dicabut," pungkas dia. (Kontributor Banten, Acep Nazmudin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Pasang Sensor Pemantau Tsunami di Sekitar Gunung Anak Krakatau",

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas