RS Pirngadi Medan Terancam Bangkrut, Dirut: Rumah Sakit Pemerintah tidak Mungkin Collaps
Menurut Suryadi, sebuah rumah sakit milik pemerintah mustahil collaps karena ia meyakini pelayanannya lebih baik daripada rumah sakit swasta.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Azis Husein Hasibuan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Direktur Utama RSUD Pirngadi, Suryadi Panjaitan membantah bahwa rumah sakit berpelat merah yang kini dinakhodainya di ambang collaps alias bangkrut.
Menurut Suryadi, sebuah rumah sakit milik pemerintah mustahil collaps karena ia meyakini pelayanannya lebih baik daripada rumah sakit swasta.
"Rumah sakit pemerintah tidak mungkin collaps," kata Suryadi saat ditemui di RS Pirngadi, Rabu (2/1/2019).
"Pertama, rumah sakit pemerintah lebih baik daripada rumah sakit swasta karena dapat dukungan dari pemerintah. Kedua, tidak mungkin collaps. Manajemennya yang harus diperbaiki," tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Wirya Alrahman menyebut, RS Pirngadi sedang mengalami masa keterpurukan dampak dari merosotnya jumlah pasien hingga 40 persen.
Menjawab pernyataan Sekda, Suryadi justru mengklaim, rumah sakit yang digadang-gadang akan dijadikan Badan Layanan Umum Daerah (BULD) dalam kondisi prima.
"Siapa bilang? Buktinya kan bisa dilihat. Yang lalu biarlah, kami ke depan saja dan ambil sisi positifnya. Bersama-sama kita bangun rumah sakit pemerintah ini," ujarnya.
Menurut Suryadi, keunggulan rumah sakit milik pemerintah dibanding swasta adalah tidak pandang bulu saat menerima pasien.
"Pernah lihat rumah sakit swasta? Orang meninggal, kecelakaan, siapapun itu, yang enggak punya KTP, gelandangan, pasti ke rumah sakit pemerintah, terutama ke Pirngadi," ucapnya.
"Sosial kami lebih tinggi dan harus diakui oleh siapapun. Kalau enggak sama-sama kita membangun, lalu siapa lagi?," lanjutnya.
Suryadi pun meminta supaya mereka dibantu untuk memperbaiki manajemen rumah sakit.
"Masa kita kecilkan rumah sakit pemerintah yang milik kita bersama. Bantu kami memperbaiki manajemennya," katanya.
Sepanjang tahun 2018, RS Pirngadi masih mempunyai pekerjaan rumah untuk terus membenahi sumber daya manusia (SDM) yang dibarengi ketersediaan peralatan kesehatan.