Warga Pinggir Pantai di Anambas Mengungsi ke Daratan Setelah Beredar Isu Terjadinya Badai
Sebagian warga yang tinggal di pinggir pantai memilih mengungsi ke daratan setelah beredarnya isu akan terjadinya badai yang beredar di Letung.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, ANAMBAS - Sebagian warga yang tinggal di pinggir pantai memilih mengungsi ke daratan setelah beredarnya isu akan terjadinya badai yang beredar di Letung, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri).
Hal ini diungkapkan Kepala Bandara Letung Anambas, Iriadi Widiawan, Kamis (3/1/3019).
Menurut Iriadi informasi ini beredar begitu cepat melalui jejaring sosial WhatsApp yang mengatakan diperkirakan akan terjadi badai sekitar pukul 00.00 WIB, Kamis dini hari.
"Makanya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan warga langsung mengungsi ke daratan, ada yang memilih ke masjid, kantor lurah maupun sejumlah gedung lainnya yang ada di Letung," kata Iriadi.
Kendati demikian isu tersebut tidak terjadi, walaupun saat ini tinggi gelombang di perairan Anambas terbilang cukup tinggi.
Sementara itu Kepala Statiun Meteorologi Tarempa Kabupaten Anambas, Dudi Juhandinata membenarkan adanya tinggi gelombang di Perairan Kepri, khususnya perairan Natuna dan Anambas yang diperkirakan mencapai 4 meter.
"Untuk badai Alhamdulillah tidak ada, hanya saja sampai saat ini diperkirakan gelombang tinggi masih terjadi di laut Anambas, laut Natuna Utara dan perairan utara Kepulauan Natuna," kata Dudi, Kamis (3/1/2019).
Baca: Prabowo Sebut Selang Cuci Darah RSCM Dipakai 40 Pasien, Gerindra: Mungkin Maksudnya Tabung Dialisis
Dudi mengatakan cuaca ekstrem ini terjadi selain memang sudah bulannya, juga merupakan dampak dari badai siklon tropis "PABUK" yang aktif di wilayah Laut Cina Selatan.
"Kami mengimbau pengguna jasa laut maupun nelayan Kepri untuk selalu waspada," jelasnya.
Ketika ditanyakan sampai kapan cuaca seperti ini, Dudi mengaku belum bisa memperkirakannya.
"Yang jelas sampai saat ini tinggi gelombang masih di kisaran 4 meter," terangnya.
Selain akibat dampak siklon tropis, hal ini terjadi juga akibat adanya belokan angin (shearline) di dekat wilayah Kepri yang mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif.
"Pola angin di wilayah Indonesia secara umum bergerak dari arah barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5-25 knot," ungkapnya. (Kompas.com/Hadi Maulana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Isu Ada Badai, Warga Pinggir Pantai di Anambas Pilih Mengungsi"