Sebagian Warga Sebesi Pilih Pulang ke Pulau
Warga Pulau Sebesi dan Sebuku yang kini mengungsi di lapangan tenis Indoor Kalianda mulai banyak yang mengalami gangguan gatal-gatal
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Sebagian warga pulau Sebesi yang sempat mengungsi ke darat pasca tragedi tsunami selat Sunda pada sabtu (22/12) malam silam, mulai kembali ke pulau.
Sabtu (5/1) siang, terlihat belasan warga dari pulau Sebesi yang sempat mengungsi lebih dari sepekan hendak kembali ke pulau melalui dermaga Canti di pesisir Rajabasa.
Menurut Asep, salah seorang pengungsi yang hendak kembali ke pulau, warga mulai jenuh karena kepikiran harta benda mereka yang ditinggalkan serta kebun garapan mereka.
“Di pengungsian tidak ada yang kita kerjakan. Sementara rumah kita tinggal. Kebun juga sudah lama tidak dilihat,” kata dia.
Menurutnya, warga berani pulang ke pulau karena mendapati kondisi GAK kini yang relatif sudah menurun meski masih mengeluarkan asap debu dari aktivitas vulkaniknya.
Namun kondisinya tidak seperti pasca tragedi tsunami lalu.
Baca: Info BMKG: Gempa M 5,7 Guncang Talaud Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami
“Kita beharap kondisi GAK kembali normal seperti semula. Kita tidak lagi khawatir akan dampak dari letusannya,” terang Asep.
Terserang ISPA dan Gatal-gatal
Warga Pulau Sebesi dan Sebuku yang kini mengungsi di lapangan tenis Indoor Kalianda mulai banyak yang mengalami gangguan gatal-gatal.
Selain gatal-gatal, warga juga mulai diserang oleh gangguan ISPA dan gejala batu pilek.
“Kalau gangguan kesehatan terbanyak saat ini ISPA dan gatal-gatal,” kata seorang petugas posko kesehatan kepada tribun, kamis (3/1).
Ini pun diakui Nengsih, salah seorang warga yang mengungsi. Ia mengatakan anakya sempat terserang deman dan pilek satu hari pasca mengungsi.
Tetapi saat ini sudah berangsur baik setelah mendapatkan perawatan dan pengobatan dari tenaga medis di posko pengungsi.
“Kemarin anak saya kena deman flu. Tapi ini sudah mendingan,” terang ibu 2 anak itu.
Sementara Ida mengatakan, sang suami sempat mengalami gangguan gatal-gatal. Namun telah mendapatkan obat dari posko kesehatan.
Warga sendiri sudah ingin pulang ke tempat asal mereka di pulau Sebesi namun mereka masih menunggu instruksi dari pemerintah terkait dengan kondisi keamanan akan kembali terjadinya tsunami susulakn.
“Sebenarnya kita sudah ingin kembali ke pulau. Tapi kita menunggu dari pemerintah. Kalau memang sudah aman, kita siap untuk pulang kembali ke pulau,” ujar Ida.