Kisah Nelayan Samas Lolos dari Maut, Ombak Setinggi 10 Meter Gulung Perahu Kami Hingga Terbalik
Kabar duka datang dari Pantai Samas, Srigading, Sanden, Bantul. Satu perahu nelayan Bareng Mukti 05 terbalik dihantam ombak pantai selatan
Editor: Sugiyarto
Sebelum akhirnya ia mengaku melihat daratan. Dengan mengandalkan pelampung yang dikenakan, ia berenang pelan-pelan dan menyeimbangkan tubuhnya bersama ayunan ombak menuju tepian pantai.
"Alhamdulillah akhirnya saya selamat. Sampai di tepi pantai, saya langsung ditolong oleh teman pakai pelampung," ucapnya.
Faska berhasil lolos dari maut. Sedangkan rekannya, Gareng, tak tahu entah dimana. Sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.
Petugas dari Basarnas, Satlinmas SAR DIY dan sejumlah relawan SAR lainnya terus berupaya melakukan upaya pencarian. Namun hingga hari ini, Senin (7/1/2019) siang, pencarian masih nihil.
Faska menduga rekannya itu hilang karena pelampung yang dikenakan terlepas sehingga korban tenggelam tertelan ombak.
"Rekan saya yang hilang (kemungkinan) pelampungnya lepas dulu," tuturnya, menduga. Ia sangat berharap rekannya itu bisa secepatnya ditemukan.
Faska sendiri masih sangat muda. Ia baru sekitaran dua tahun menjadi seorang nelayan.
Sebelum perahu yang ditumpanginya terbalik, ia masih ingat betul tangkapan ikan yang diperolehnya hari itu. "Di dalam perahu kami waktu itu ada ikan bawal putih 51 ekor dan bawal bintang 3 ekor," ujar dia.
Bagi nelayan, Bawal Putih merupakan tangkapan primadona. Di tempat pelelangan ikan, harga ikan jenis ini cukup mahal. Perkilogramnya menembus angka ratusan ribu rupiah.
Tangkapan ikan seharian itu milik Faska dan Gareng hanyut seiring dengan terbaliknya perahu mereka saat hendak menepi.
Selain itu, kapal Bareng Mukti 05 yang terbalik itu juga mengalami sejumlah kerusakan. Antara lain kerusakan pada bagian mesin, alat tangkap ikan dan jukung retak. Senin siang perahu masih tergeletak di Pantai Goa Cemara.
Berduka
Atas peristiwa nahas yang menimpa perahu yang ditumpangi Faska dan Gareng, nelayan Pantai Samas dalam kurun waktu tiga hari kedepan memilih tak melaut.
"Kami untuk sementara tidak melaut selama tiga hari. Ini sesuai kesepakatan bersama, karena ada bencana (perahu terbalik)," kata Ketua Nelayan Pantai Samas, Sigit Budi Santoso.