Angin Puting Beliung Hancurkan 21 Rumah di Lamongan
Kerusakan rumah penduduk terjadi pada atap dan plafo, sementara pohon besar yang tumbang hanya 3 pohon
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS.CPOM, LAMONGAN - Angin puting beliung yang merusak puluhan rumah tidak hanya terjadi di dua desa Kecamatan Glagah.
Kejadian serupa terjadi di Kecamatan Karangbinangun, tepatnya di Desa Priyoso, Sabtu (12/1/2019).
Jumlah rumah rusak terdata sebanyak 21 rumah dengan tingkat kerusakan yang sama seperti di dua desa, Desa Glagah dan Desa Margoanyar Kecamatan Glagah.
Kerusakan rumah penduduk terjadi pada atap dan plafon. Sementara pohon besar yang tumbang hanya 3 pohon.
Angin puting beliung di Kecamatan Karangbinangun tak sampai menelan korban jiwa maupun luka.
Petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dan TRC dari masing - masing Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) bersama personil Polres dan Kodim 0812 dikonsentrasikan di dua Kecamatan Glagah dan Kecamatan Karangbinangun lokasi bencana.
Baca: Silvia Dwi Susanti, Gadis Lamongan yang Alami Obesitas seperti Titi Wati
Kepala BPBD Lamongan, Suprapto mengatakan pihaknya masih konsen membantu evakuasi material yang porak poranda akibat terjangan angin puting beliung.
"Penghitungan kerugian masih harus melibatkan OPD terkait seperti Dinas PUPR, Dinas Sosial dan intansi terkait," kata Suprapto.
Camat Glagah, Suwignyo dikonfirmasi terkait kemungkinan sudah adanya perhitungan kerugian yang dialami warganya, pihaknya belum bisa menghitung.
Suwignyo mengaku fokus pada upaya membantu korban.
"Besok Minggu (13/1/2019) kami buat surat dan Senin (14/1/2019) segera kami kirim ke Dinas Sosial dan Dinas PUPR," ungkap Suwignyo.
Suwignya akan mengutamankan untuk meringankan beban para korban.
Orang nomor satu di Glagah ini turut menyayangkan adanya informasi yang menyebut Puskesmas Glagah sampai tak mampu menampung korban.
"Wong tidak korban apa - apa," katanya.
Bahkan Puskesmas Glagah masih normal melayani kunjungan pasien yang berobat.
Atap genting dan plafon Puskesmas yang runtuh ada di ruang kelas dua, yang kebetulan sedang tidak ada pasien.
Sampai berita ini dikirim dari pertigaan jalan hingga ke Utara radius 1 kilometer aliran listrik PLN belum pulih.
Sepanjang jalan PUK itu gelap gulita. Namun masih beruntung semua pohon yang tumbang sudah dipinggirkan.