Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Menegangkan Evakuasi Buaya Pemangsa Deasy, Anggota TNI Pun Diturunkan

Tidak mudah mengevakuasi buaya pemakan Deasy Tuwo dari kolam di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Menegangkan Evakuasi Buaya Pemangsa Deasy, Anggota TNI Pun Diturunkan
Tribun Manado/istimewa
Evakuasi buaya pemangsa Deasy Tuwo 

Butuh waktu cukup lama, 3 sampai 4 jam, barulah kerja keras dan gotong royong membuahkan hasil, buaya itu berhasil dievakuasi.

Arsyad bercanda, mungkin sang buaya sudah capai sehingga perlawannya terhenti dan merelakan dirinya untuk diangkut keluar dari kandang.

Buaya kemudian diperban mulutnya dengan lakban dan dipasangi papan pada bagian bawah tubuhnya, kemudian secara perlahan-lahan dikeluarkan dari sarangnya.

"Evakuasi tidak diangkat ke atas, karena sangat tidak mungkin terjadi dengan kondisi dalam sarangnya dan bobot berat buaya. Sehingga kami membobol sarangnya sebagai jalur evakuasi," kata dia.

Rasa capai dan kelelahan bertarung melawan buaya itu akhir terbayar tuntas.

Arsyad salut dan berterima kasih kepada warga, petugas BKSDA, dan anggota koramil yang sudah membantu masyarakat mengevakuasi buaya itu.

Kata dia, mereka adalah orang-orang yang terpilih untuk tugas tersebut bukan orang sembarang; semuanya berbadan kekar dan kuat-kuat.

Baca: Tukang di Bengkel Sepeda Ontel di Magelang Ditangkap Polisi Setelah Dilaporkan Cabuli Siswi SMP

Berita Rekomendasi

"Saya secara pribadi merasa senang bisa berhasil menangkap buaya tersebut, walaupun di dalam hati saya merasa waswas, sebab hewan ini adalah tergolong dalam binatang buas. Bagaimana tidak, kita ketahui bersama bahwa beberapa hari yang lalu hewan ini telah memangsa seseorang, namun demikian saya merasa bangga sebab sudah bisa menjinakkan buaya tersebut," tandasnya

Sebelumnya, Senin (14/1/2019) siang, tim BKSDA dibantu TNI-Polri melakukan evakuasi terhadap buaya peliharaan milik WN Jepang yang menerkam Deasy Tuwo (44), Kepala Laboratorium CV Yosiki.

Tim dibantu pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengevakuasi buaya yang bernama Merry tersebut.

Untuk mengevakuasi buaya, tim harus membius buaya lewat kepalanya agar kondisinya melemah.

Setelah lemah kekuatannya berkurang, tim evakuasi kemudian mengikat mulut Merry dengan lakban hitam dan badannya diikat agar tidak berontak.

Baca: Tarif Pesawat Turun, Dirut Citilink Jamin Keselamatan Penumpang Diutamakan

Kurang lebih 20 orang bahu membahu membopong buaya tersebut

Menurut Kepala Bidang Tata Usaha BKSDA Sulut Hendrik Rundengan secara teknis proses penangkapan buaya harus makan waktu lama dengan tujuan untuk membuat buaya tersebut menjadi lelah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas