Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertahankan Lahan Garapan, Ibrahim Dibacok Sejumlah Preman

Selama 1 Minggu di rumah, para pelaku tetap mengancam saya supaya jangan coba-coba beraktifitas di lahan garapan miliknya sendiri

Editor: Eko Sutriyanto

Laporan wartawan Tribun Medan M Fadli

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - M Ibrahim Lubis (34) warga lahan garapan Jalan Datuk Kabu Pasar III Tembung Gang Satria Desa Bandarklippa, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang menjadi korban bacokan sejumlah preman tak jauh dari rumahnya belum lama ini.

Akibat kejadian tersebut, ia mengalami luka terkena benda tajam di bagian kaki kanan dan kiri akibat luka bacok.

Ibrahim pun membuat melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Percut Sei Tuan yang tertuang di Nomor:STTLP/45/I/2019/SPKT Percut, Tanggal 7 Januari 2019.

M Ibrahim mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Polsek untuk meminta kepastian dan perlindungan hukum.

Sebab para pelaku hingga kini masih bebas berkeliaran dan kerap mengancam korban dengan klewang.

Adapun kejadian awal yang berhasil dihimpun Tribun Medan yakni, Ibrahim dibacok sejumlah yang diduga preman pada Senin (7/1/2019).

BERITA REKOMENDASI

"Pada Senin (7/1/2019) lalu, saya dan keluarga sedang menanam bibit jagung di lahan garapan yang sudah saya beli sejak 2 tahun silam dari seseorang. Tiba-tiba S dan A yang menenteng klewang dan tombak datang ke lokasi dan langsung mengusir saya dari lokasi. Namun kami tak mengindahkan perkataan pelaku lantaran lahan garapan itu milik saya," katanya.

Akhirnya sambung Ibrahim, para pelaku meninggalkan lokasi.

Tak lama berselang S, A dan belasan pelaku lainnya kembali lagi ke lokasi sembari membawa klewang, samurai, tombak, arit, panah beracun dan bambu.

Seketika itu juga para menyerang korban dan keluarganya dengan membabi buta.

"Saya dan keluarga langsung berlari menyelamatkan diri. Namun saat itu saya tergelincir ke dalam parit, dan pelaku langsung membacok kaki kanan dan kiriku. Setelah itu para pelaku meninggalkan lokasi. Perlahan-lahan saya keluar dari parit, dan keluargaku kembali ke lokasi. Selanjutnya saya dibawa ke rumah sakit terdekat, dan kakiku mendapat 10 jahitan," katanya.

Ia kemudian dibawa keluarga dan tetangganya melapor ke Polsek Percutseituan. Selain korban, saksi-saksi juga diperiksa saat itu.

Usai membuat laporan dan divisum, korban pulang ke rumahnya.

Selama sepekan korban hanya bisa berdiam diri di rumah dan tidak bekerja untuk menafkahi keluarganya.

"Selama 1 Minggu di rumah, para pelaku tetap mengancam saya supaya jangan coba-coba beraktifitas di lahan garapan milik saya sendiri. Buka hanya saya, warga lainnya juga kerap diancam pelaku hingga ketakutan. Makanya saya datang ke kantor polisi ini untuk meminta kepastian dan perlindungan hukum," pungkasnya.

Kapolsek Percutseituan Kompol Faidil Zikri ketika dikonfirmasi menegaskan jika dia sudah memerintahkan Kanit Reskrim Iptu MK Daulay untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas sekaligus menangkap para pelaku pembacokan.

"Kami sedang mengumpulkan saksi. Dan melakukan penyelidikan," Jelasnya, Selasa (15/1/2019).(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas