Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga China Edarkan Obat-Obatan Ilegal di Sumsel dan Tertangkap di Lubuklinggau

Seorang warga negara asing (WNA) asal Kota Hubei China, Peng Changfu (50), diamankan oleh petugas di Bandara Silampari Kota Lubuklinggau

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Warga China Edarkan Obat-Obatan Ilegal di Sumsel dan Tertangkap di Lubuklinggau
Sriwijaya Post/Ahmad Farozi
Seorang warga negara asing (WNA) asal Kota Hubei Tingkok Cina, Feng Cangfu (50), diamankan oleh petugas di Bandara Silampari Kota Lubuklinggau, Senin (15/1) dan diserahkan ke Imigrasi. 

Laporan wartawan sripoku.com, Ahmad Farozi

TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU - Seorang warga negara asing (WNA) asal Kota Hubei China, Peng Changfu (50), diamankan oleh petugas di Bandara Silampari Kota Lubuklinggau, Senin (15/1/2019).

Dia diamankan karena kedapatan membawa ribuan butir obat-obatan diduga ilegal.

Berawal dari kecurigaan petugas yang menemukan bahwa salah seorang penumpang bernama Peng Changfu, membawa obat-obatan dalam jumlah cukup banyak.

Petugas di bandara kemudian langsung melakukan kordinasi dengan pihak Polres Lubuklinggau.

Anggota Polres Lubuklinggau kemudian langsung meluncur ke bandara, untuk selanjutnya mengamankan WNA tersebut dan dibawa ke Mapolres Lubuklinggau, beserta ribuan butir obat-obatan yang dibawanya.

Baca: Sejauh Mana Keterlibatan Vanessa Angel Dalam Prostitusi Online? Kuasa Hukum TJawab Begini

"Kronoligisnya, berawal dari yang bersangkutan mau ke Jakarta, kebetulan bawa obat ini. Setelah diperiksa petugas tak punya dokumen, kan lumayan banyak nih jumlahnya. Karena itu, petugas kordinasi dengan anggota kita kemudian interogasi awal ternyata sebagian obat itu ada yang dikirim ada yang dibawa sebagian. Maka kita coba cari tau dari mana obat ini, ada nggak izinnya, maka kita bawa kemari," kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono melalui Wakapolres Kompol Zulkarnain didampingi Kanit Pidsus Iptu Nyoman, Selasa (15/1/2019).

Berita Rekomendasi

Dikatakan, dari pemeriksaan awal, diduga obat-obatan tersebut tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), terkait masalah kriteria penggunaan obat, izin obat dan lainnya.

Baca: 9 Jam Diperiksa, Isi 'Chatting' Vanessa Angel Disebut Polisi Tak Sesuai Etika: Banyak Sekali

Menurutnya, hal itu tentunya ada kerawanan, terutama menyangkut masalah kesehatan, sebagaimana diatur dalam Undang-undang kesehatan Nomor 36 tahun 2009, apabila obat-obatan tersebut dibiarkan beredar.

"Cek lagi ini, komposisinya bagaimana. Kebetulan yang membawanya WNA yang izinnya berkunjung. Maka setelah ini kordinasi lagi dengan imigrasi, terkait masalah izin dia bagaimana, kemudian ini obatnya mau diapain, nah tentu inikan kita butuh proses ya," kata Kompol Zulkarnain.

Disebutkan, obat tersebut akan dicek lagi kandungannya, dan perlu saksi ahli yang menyatakan bahwa obat tersebut berbahaya atau tidak.

Apabila ada pidananya berkaitan dengan undang-undang kesehatan, maka bisa dipidana. Namun apabila tidak ada, maka obat itu akan dimusnahkan, karena dianggap membahayakan.

Baca: Amien Rais: Jika KPU Lakukan Kecurangan, Kita akan Gempur

"Kalau dari pemeriksaan awal, pengakuannya, obat ini berasal dari China, dibawa dari China," katanya.

Obat Ilegal

Sementara itu, Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Lubuklinggau, Afdil Kurnia menyatakan, dari hasil pemeriksaan awal, terdeteksi bahwa ribuan butir obat-obatan yang dibawa oleh WNA asal China tersebut tidak memiliki identitas jelas.

Dia menyatakan melihat dari jumlahnya yang demikian banyak, sepertinya obat-obatan tersebut tidak terdaftar atau ilegal.

"Dari hasil pemeriksaan awal memang terdeteksi tidak memiliki identitas jelas. Sehingga lihat dalam jumlah banyak ini adalah kayaknya tidak terdaftar atau ilegal," katanya.

Dikatakan, obat-obatan tersebut masuk dalam golongan obat tradisional atau dikenal dengan istilah obat herbal.

Sebab dari beberapa kapsul yang sudah dibuka, diketahui bahwa obat-obatan tersebut adalah obat herbal.

"Tapi kita tidak tau apakah kandungannya ini obat herbal dicampur dengan obat kimia kita tidak tahu. Perlu uji laboratorium apakah ini memang ditambahkan obat kimia sintetik. Karena di Indonesia sendiri untuk obat tradisional dilarang dicampur dengan bahan kimia obat lainnya. Kita nggak tahu apakah ini murni herbal atau ada campuran bahan kimia lain atau obat kimia lain," katanya.

Sudah Beredar

Sementara itu, berdasarkan penelusuran anggota Pidsus Polres Lubuklinggau diketahui bahwa, obat-obatan yang dibawa WNA asal Cina tersebut sebagian sudah sempat diedarkan.

Namun, diedarkan bukan dalam wilayah Kota Lubuklinggau.

"Dari keterangan Peng Changfu, sebagian obat-obatan yang dibawanya itu sudah diedarkan diluar wilayah Kota Lubuklinggau. Tapi dia tidak tau dimana wilayahnya, kalau dihitung waktu perjalanan, sekitar dua jam dari Kota Lubuklinggau," kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono melalui Wakapolres Kompol Zulkarnain didampingi Kanit Pidsus Iptu Nyoman.

Dikatakan, berdasarkan pemeriksaan, Peng Changfu datang ke Kota Lubuklinggau pada 5 Januari 2019.

Yang bersangkutan datang melalui Bandara Soekarno Hatta, Jakarta dengan tujuan Bandara Silampari Kota Lubuklinggau.

Setelah tiba di Lubuklinggau, Peng Changfu kemudian menuju suatu wilayah yang tidak diketahuinya, dengan menempuh perjalanan sekitar dua jam dari Kota Lubuklinggau.

Selama diwilayah tersebut, dia menetap di suatu rumah ibadah, dan sempat mengedarkan sebagian dari obat-obatan yang dibawanya dari Cina tersebut.

"Dan hari ini dia mau ke Jakarta, kemudian terdeteksi membawa obat-obatan dalam jumlah banyak oleh petugas di Bandara Silampari," katanya.

Ditambahkan, WNA asal Cina itu saat ini sudah diserahkan ke pihak Imigrasi. Hal ini terkait dengan visanya adalah visa kunjungan, bukan visa kerja.

"Yang bersangkutan sudah diserahkan ke pihak imigrasi," tambahnya. (ahmad farozi)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul WNA Asal China Edarkan Obat-Obatan Ilegal di Sumsel dan Tertangkap di Lubuklinggau

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas