Empat Pelaku Pembobolan ATM Antar Kota Jaringan Medan Ditembak Polisi
Empat pembobol ATM terpaksa ditembak petugas Unit Jatanras Satreskrim Polres Asahan karena kedapatan mengganjal slot mesin ATM.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, M Fadli
TRIBUNNEWS.COM, ASAHAN - Empat pembobol ATM terpaksa ditembak petugas Unit Jatanras Satreskrim Polres Asahan karena kedapatan mengganjal slot mesin ATM.
Mereka adalah Saparudin (42) warga Jalan Brigjen Katamso Medan, Efendi Syahputra (24) warga Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung, Abdi Putra (32) warga Jalan Letda Sujono Kecamatan Medan Tembung dan Bob Zulfikar (32) warga Perumnas Mandala Kecamatan Percutseituan.
Keempatnya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki, karena berusaha melawan petugas dan hendak melarikan diri saat hendak ditangkap.
Keempat pelaku kemudian dibawa ke RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Kota Kisaran untuk mendapat perawatan medis.
Informasi yang dihimpun Tribun Medan, komplotan ini kerap melakukan aksinya di mesin ATM yang ada di kawasan supermarket Desa Aek Loba Kabupaten Asahan.
Adapun modus para pelaku yakni, seorang tersangka terlebih dahulu masuk ke bilik ATM untuk mengganjal slot (tempat memasukkan kartu ATM).
Kemudian warga yang hendak mengambil uang dari mesin ATM mengalami kesulitan.
Kemudian pelaku lainnya yang berpura-pura menjadi teknisi datang dan menawarkan bantuan untuk membantu, dan menyuruh korban memasukkan PIN (Personal Identification Number) ATM nya agar bisa bertransaksi.
Baca: Spanduk Penolakan terhadap Garbi Bermunculan di Sejumlah Titik Wilayah Jabodetabek
Namun kartu ATM milik korban tersangkut sehingga korban melapor ke kantor BRI Aek Loba dan terkejut melihat saldo di rekeningnya sudah terkuras dua juta rupiah.
Korban yang merasa dirugikan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pulau Raja Polres Asahan.
Petugas yang menerima laporan tersebut, langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengantongi identitas para pelaku.
Komplotan pembobol kartu ATM dengan modus mengganjal slot kartu ini dibekuk petugas unit Jatanras Polres Asahan dibantu personil Sat Reskrim Polres Labuhan Batu, saat berada di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bakaran Batu, Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara pada Rabu (16/1/2019) malam.
Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu SIK MH mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, komplotan ini sudah beraksi di berbagai kota di Sumatera Utara.
"Untuk wilayah Kabupaten Asahan, mereka melakukan aksinya di kawasan Kota Kisaran, Simpang Empat, dan Aek Ledong. Sedangkan kota lainnya yakni Medan, Tebingtinggi, Serdangbedagai, dan kemungkinan juga sudah beraksi di Labuhanbatu karena mereka kami tangkap disana," ujar Faisal didampingi oleh Kasat Reskrim AKP Ricky Pripurna Atmaja dan Kanit Jatanras Ipda Khomaini, Kamis (17/1/2019).
Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya kepada orang yang menawarkan bantuan atau yang mengaku sebagai teknisi.
"Jika ada kendala saat bertransaksi di mesin ATM, segera lapor dengan mendatangi kantor Bank terdekat. Jangan percaya dengan tawaran bantuan orang yang tidak dikenal, apalagi sampai meminta nomor PIN," ujarnya.
Mantan Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Utara ini juga memberi peringatan kepada para pelaku kejahatan agar tidak melakukan tindakan kriminal di wilayah hukumnya.
"Jangan coba-coba melakukan tindak pidana di Kabupaten Asahan, pasti akan kami kejar dan diberi tindakan tegas", kata Faisal.
Dari para tersangka disita barang bukti kartu ATM sebanyak 31 lembar, 4 unit handphone, uang tunai tujuh juta seratus lima puluh ribu rupiah, 1 pack tusuk gigi, serta 1 unit mobil Toyota Calya BK 1991 FB yang digunakan untuk melakukan aksinya.
Komplotan serupa juga pernah diamankan petugas Polsek Sunggal.
Pada Kamis (27/12/2018) sekitar pukul 09.00 WIB lalu, di mana petugas mengamankan dua dari tiga pelaku.
Adapun identitas pelaku yakni, Taufik Hidayat alias Dapit (31) warga Jalan Air Bersih Ujung, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai dan Indra Wiyanto Pratama Nasution (31) warga Jalan Seksama Gang Jati Bamban, Kelurahan Sitirejo III, Medan Amplas.
Kedua pelaku sudah melakukan aksi pencurian di ATM sebanyak tujuh kali.
Informasi yang dihimpun Tribun Medan sebelumnya melalui Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi mengatakan, terjadi tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang diketahui oleh korban pada hari Kamis (27/12/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca: Marliah Suruh Syafrizal Bunuh Sang Suami Agar Dia dan Selingkuhannya Itu Bisa Menikah
"Korban mengalami kerugian Rp 12 juta, 799 ribu, pada Rabu (26/12/2018) lalu. Saat itu korban menyuruh saksi untuk mengambil uang melalui counter atm di samping SPBU Jalan Sei Mencirim Desa Payageli Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang," ujarnya, Rabu (9/1/2019) lalu.
Ketika saksi yang bernama, Rezky Mulia (23), masuk ke ruang ATM dan memasukkan kartu ATM bank Mandiri milik korban (Iyan Suhadi) namun tersangkut.
"Si Rezky ini mencoba menggunakan mesin ATM BNI tapi tetap saja kartu ATM Mandiri tersebut tidak bisa digunakan karena sangkut juga. Ia pun meninggalkan bilik ATM tersebut, lalu seorang pelaku R (DPO) menghampirinya dan menawarkan bantuan cara menggunakan kartu ATM tersebut," jelas Yasir.
Saat saksi tersebut mau memasukkan kembali, dikatakan Yasir, kartu ATM tersebut telah ditukar oleh pelaku yang DPO.
"Sementara si pelaku R (DPO) langsung meninggalkan saksi di ruangan ATM. Tidak sampai di situ, pelaku lain yang bernama Taufikenghampiri si saksi untuk menawarkan bantuan dan menuntunnya agar memberikan nomor pin ATM tersebut. Pelaku Taufik langsung meninggalkan ruangan ATM," kata Yasir.
Ketiga pelaku kemudian meninggalkan TKP dengan menggunakan mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi 1144 EB.
"Untuk peran si Indra sendiri ia bertugas mengambil uang atau mencairkan uang tersebut. Setelah kami lakukan penyelidikan dan berhasil menangkap kedua pelaku. Hasil interogasi kami bahwa pelaku sudah tujuh kali beraksi," jelasnya.
Adapun lokasi aksi para pelaku yang berhasil dihimpun yakni, di Jalan Sei Mencirim, Desa Payageli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang pada bulan Oktober 2018.
Dua kali beraksi Jalan Binjai KM 13,5 di samping Dunkin' Donuts pada bulan Oktober dan November 2018.
Dua kali beraksi di SPBU daerah Binjai Kotamadya Binjai pada bulan Oktober 2018 lalu.
Di Jalan TB Simatupang, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal pada bulan November dan daerah Marelan di lokasi SPBU pada bulan Oktober 2018 lalu.
Dari tangan pelaku petugas berhasil amankan barang bukti berupa dua unit HP merk Samsung, satu buah Topi berwarna hitam, satu kota kecil tusuk gigi, satu unit mobil merk Avanza berwarna hitam BK 1144 EB.
20 buah kartu ATM berbagai bank mulai dari BNI, BRI, Mandiri, Mandiri Syariah, BCA, CIMB Niaga. Satu buah flashdisk yang berisikan CCTV tindak pidana, Satu buah buku tabungan atasnama CV Karya Sejahtera dan satu buah kartu ATM.
Profesi Taufik yakni sebagai tukang servis AC. Dan Indra sebagai pengemudi taksi online.
(cr3/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-medan.com dengan judul Polisi Tembak 4 Warga Medan Jaringan Pembobol ATM Antar Kota, Sudah Beraksi di Berbagai Lokasi