Perjuangan Ventje Tambuwun Bangun Panti Asuhan di Bali saat Krisis Moneter
Kisah perjuangan pria Minahasa, Ventje Tambuwun yang membangun panti asuhan di Bali saat krisis moneter.
Editor: Pravitri Retno W
Laporan Wartawan Tribun Manado, Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tak terasa 21 tahun berlalu, pelayanan Ventje Tambuwun atas nama kemanusian di Bali.
Tuama (pria) Minahasa ini mengabdikan diri untuk merawat, mendidik dan membesarkan anak-anak yatim piatu.
Selama dua dekade pelayannnya, Ventje berhasil mendirikan panti asuhan dinamai Panti Asuhan Permata Bangsa bernaung dalam sebuah yayasan yang ia pimpin.
Panti Asuhan ini dikelola bersama relawan yang masih kerabatnya, Ia ikut menghidupi 21 anak yatim piatu bersama dengan keluarga Ventje.
Panti asuhan itu terletak Desa Pemaron, Banjar Dinas Dangin Margi, Kacamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Panti asuhan menempati lahan cukup luas lengkap dengan ruang tidur, tempat pertemuan, tempat bermain dan fasitas sederhana lainnya.
"Di panti asuhan ini paling kecil bayi berusia 1 tahun, yang paling besar 19 tahun," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Kamis (17/1/2019).
Panti Asuhan Permata Bangsa berdiri sejak 1998, seingat Ventje ketika itu Indonesia lagi krisis moneter
"Istilahnya dulu itu lagi krismon," ujar dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.