Fenomena Alam, Kampung dan Rumah Warga di Deliksari Semarang Bergeser karena Tanah Bergerak
Sejumlah rumah warga di Kampung Deliksari Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang bergeser.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Jamal A Nashr
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sejumlah rumah warga di Kampung Deliksari Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang bergeser.
Pergeseran diduga akibat pergerakan tanah. Selain bergeser, ketinggian tanah juga menurun.
Rumah-rumah warga yang bergeser sebagain besar berada di pinggir kampung.
Pergeseran tejadi sedikit demi sedikit seiring berjalannya waktu.
Satu di antara rumah warga bahkan bergeser sekitar 10 meter dari tempat awal dibangun. Pergeseran terjadi dalam kurun waktu 30 tahun.
"Di sini tanahnya turun, rumahnya juga geser. Rumah saya ini geser sekitar dua kavling dari tempat yang dulu," sebut seorang pemilik rumah, Ana Sumardani (53), Senin (21/1/2019).
Ia menyebutkan, pergeseran terjadi tanpa diketahui oleh warga. Mereka baru menyadari setelah rumahnya telah berpindah lokasi.
Selain rumah, jalan kampung juga turut bergeser mengikuti pergerakan tanah.
Total enam RT yang ada di Kampung Deliksari, menurutnya, sebanyak tiga RT wilayahnya mengalami pergeseran.
"Sini RT empat. Selain sini yang geser RT tiga dan enam," ujarnya.
Warga lain, Agus Supriyanto (48), menjelaskan, akibat pergerakan tanah ini dulu pada 1990 warga yang rumahnya mengalami pergeseran dipindah oleh pemerintah. Total warga satu RT dipindah ke Kecamatan Mijen.
"Bedol desa satu RT. Dari RT lain yang mau ikut juga diizinkan," katanya.
Rumah Agus tidak mengalami pergeseran melainkan jalan di depannya. Dulu rumahnya berada di samping perempatan.
Saat ini, karena jalan di seberang rumahnya bergeser sejauh 10 meter, perempatannya hilang.
"Dulu di sini perempatan. Tahu-tahu jalan yang depan sudah pindah tanpa terasa," ucapnya.
Menurutnya, pergerakan tanah bisa dilihat dari kabel yang menghubungkan rumah warga dengan tiang listrik. Jika kabel yang awalnya kendur mengencang, maka tanah di sana telah bergeser.
Selain bergeser, ia mengatakan, bangunan rumah yang tanahnya begerak juga akan rusak. Kerusakan terjadi karena pergerakan tanah tidak merata sehingga kontruksi rumah kalah.
"Dulu rumah om saya juga tanahnya bergerak. Setiap tahun memperbaiki rumah bangunannya tidak kuat. Terus dijual murah orangnya pindah," katanya.
Meski demikian, banyak warga Deliksari yang tetap bertahan selama puluhan tahun. Seiring bertambahnya penduduk dan keluarga baru, beberapa rumah baru juga berdiri di sana.
"Orang sini mantep saja. Mau gimana lagi. Pergeserannya juga tidak terasa," ucapnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.