Ribuan Santri Nasionalis di Kudus Deklarasi Menangkan Jokowi-Maruf Amin
Seribuan santri yang tergabung dalam Barisan Santri Nasionalis mendeklarasikan dukungan pada Pilpres 2019 kepada pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Seribuan santri yang tergabung dalam Barisan Santri Nasionalis mendeklarasikan dukungan pada Pilpres 2019 kepada pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin.
Deklarasi yang dilakukan di Hotel Griptha Kudus, Selasa (22/1/2019), ini dihadiri oleh Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori dan KH Ahmad Muwafiq.
Deklarasi serupa juga akan digelar di sejumlah tempat lain.
Rencananya akan digelar di 10 tempat berbeda di Jawa Tengah.
“Targetnya tentu nanti 17 April kita akan tunjukkan, santri-santri di Jawa Tengah ini kompak untuk memenangkan pasangan nomor 01 bapak Jokowi dan KH Maruf Amin."
"Kita akan roadshow, ada 10 titik dimulai Kudus,” kata KH Yusuf Chudlori.
Dalam orasinya politiknya, Gus Yusuf, sapaan Yusuf Chudlori, mengimbau seluruh santri maupun kiai yang hadir pada forum tersebut untuk memenangkan pasangan capres nomor urut 01.
Alasan yang mendasari imbauannya kepada para santri itu karena selama satu periode kepemimpinan Jokowi sudah bisa dirasakan manfaat serta keberpihakannya.
“Deklarasi di Kudus ini berharap mendapat berkah dari aulia yang ada di Kudus, berkah masyarakat di Kudus,” kata Gus Yusuf.
Keberpihakan yang diutarakan oleh Gus Yusuf selama Jokowi memerintah pada periode pertama yaitu terkait pembangunan desa melalui kucuran dana desa.
Selanjutnya, yaitu keperpihakan Jokowi terhadap kaum ahlusunah waljamaah.
“Seluruh desa sudah merasakan manfaat pembangunan desa."
"Belum lagi kalau bicara soal infrastruktur."
"Ada yang lebih penting itu, keberpihakan (Jokowi) pada akidah aswaja (ahlusunah waljamaah)."
"Ini yang lebih penting dari itu,” terang dia.
Selanjutnya, menanggapi tudingan Jokowi selama memimpin dinilai anti terhadap umat Islam, hal itu ditampik oleh pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo Magelang.
Menurut Gus Yusuf, mereka yang menuding Jokowi anti-Islam masih bebas menggelar pengajian.
Hal itu dirasanya aneh.
“Hari ini ada sekelompok masyarakat yang selalu gembar-gembor umat Islam hari ini digencet, dipinggirkan, dihalang-halangi tiap hari."
"Mereka gembar-gembor soal kriminalisasi ulama."
"Anehnya itu, pengajiannya yang gembar-gembor tidak pernah berhenti dari kota ke kota, ngaji bebas ke mana-mana ngono kok bilange digencet,” tegas Gus Yusuf.
Oleh karena itu, dia mengingatkan kepada seluruh santri di Jawa Tengah untuk bekerja keras memenangkan Jokowi-Maruf.
Menurutnya, pertarungan Pilpres 2019 di Jawa Tengah sangat dinamis.
Ditambah kubu Prabowo-Sandi yang mendirikan posko di Solo.
“Kita harus masih kerja keras untuk memenangkan pasangan nomor 01."
"Karena pertempuran politik tanda kutip, pertarungan hari ini ada di Jawa Tengah."
"Penentu kemenangan ada di Jawa Tengah, maka kita akan mengorganisir santri kiai se-Jawa Tengah."
"Tentu juga teman-teman partai bergerak melaui sayap-sayap partainya."
"Kita juga bergerak melalui sayap-sayap kultur."
"Kekuatan kultur di NU ini sangat dominan."
"Maka, ini harus diorganisir agar pergerakannya bisa serentak,” tuturnya.
Di akhir forum tersebut, digelar halakah kebangsaan oleh KH Ahmad Muwaffiq.
Dia memberi nasihat kebangsaan, bangsa Indonesia harus senantiasa dijaga.
Ikhtiar memilih pemimpin pada Pilpres 2019 nanti bagian dari menjaga bangsa ini dengan segenap kebhinekaan yang ada di dalamnya. (*)