Evakuasi Korban Longsor di Gowa Terkendala Akses Jalan dan Listrik
Proses evakuasi korban banjir dan longsor membutuhkan alat berat. Akses jalan dan jembatan yang terputus menyulitkan kerja-kerja tim.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ari Maryadi
TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA - Pencarian dan evakuasi terhadap korban timbunan Longsor yang masih belum ditemukan kembali dilanjutkan, Sabtu (26/1/2019). Hari ini telah memasuki hari kelima.
Pencarian korban dilakukan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Manuju dan Kecamatan Bungaya.
Sejumlah warga yang hilang diperkirakan tertimbun material Longsor di sana.
Dandim 1409 Gowa, Letkol Arh Nur Subekhi mengatakan, proses evakuasi membutuhkan alat berat. Akses jalan dan jembatan yang terputus menyulitkan kerja-kerja tim.
"Kendala pertama akses jembatan dan jalan terputus sehingga alat berat tidak bisa masuk. Kita mengandalkan alat berat yang kebetulan ada di lokasi kejadian," kata Letkol Arh Nur Subekhi kepada Tribun Timur, Sabtu (26/1/2019).
Ia berharap, cuaca hari ini bisa cerah dan bersahabat. Sebab, lokasi longsor dinilai rawan bagi keselamatan tim apabila hujan menerjang.
Baca: Puput dan Keluarga tidak Kembali ke Kediaman Kawasan Cimanggis Sejak BTP ke Luar dari Rutan Brimob
"Cuaca yang masih sering hujan turut menjadi kendala. Lokasi evakuasi masih rawan hujan sehingga sering dihentikan sementara demi keselamatan tim evakuasi," tambah Subekhi.
Proses evakuasi yang dilakukan tim hanya bisa dilakukan pada malam hari ini.
Kondisi listrik yang masih padam tidak memungkinkan proses evakuasi dilakukan pada malam hari.
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga.
Jebolan Akpol angkatan 1999 ini menegaskan, evakuasi longsor membutuhkan kerja keras agar korban bisa segera ditemukan.
"Pada prinsipnya tim tetap optimis dan harus bekerja keras untuk mengevakuasi korban serta menormalisasi akses jalan yang terkena longsor," tandas Shinto.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Danrem 141 Todopuli, Kolonel Infanteri Suwarno jumlah korban yang belum ditemukan diperkirakan berjumlah 33 orang.
Suwarno yang bertugas di posko Kantor Camat Manuju, para korban ini diduga tertimbun di tiga titik lokasi longsor.
Titik pertama ada 14 orang di Dusun Pattiro Desa Pattallikang, kedua 18 orang Desa Mengempang Kecamatan Bungaya, serta satu orang di Dusun Kananga Desa Pattallikang.
"Titik kedua agak sulit ke sana. Kita belum bisa pastikan, tapi perkiraan kami ada 18 orang yang tertimbun di sana," tandas Kolonel Suwarno.
Artikel ini telah tayang di Tribun-timur.com dengan judul Akses Jalan Hingga Listrik Sulitkan Evakuasi Longsor di Gowa