Ketua Umum Partai Golkar Berharap Kampanye Pemilu 2019 Menjunjung Tinggi Toleransi
Menurut Airlangga, kegiatan kampanye merupakan potensi yang paling rawan dalam setiap proses pemilu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar berharap kampanye pada Pemilu 2019 menjunjung tinggi toleransi dengan tidak menyampaikan atau menyebarkan informasi yang dapat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
"Kampanye menyapa rakyat, mendengar keluh-kesah rakyat dan menampung aspirasi rakyat merupakan cara kampanye yang terbaik. Membuat skala prioritas sesuai dengan kebutuhan rakyat dan mengimplementasikan setelah terpilih," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara Perayaan Natal Nasional Tahun 2018 Partai Golkar di Geosite Sipinsur di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Minggu (27/1/2019).
Dalam acara itu hadir pula, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung, Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Theo Sambuaga, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara Ahmad Doli Kurnia, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sulsel Nurdin Halid, Plt Ketua DPD Provinsi Jatim Zainuddin Amali, Wakil Ketua Koordinator bidang Penggalangan Khusus Partai Golkar Rizal Mallarangeng, dan Wakil Bendahara Bappilu Pusat Partai Golkar Agus Silaban.
Menurut Airlangga, kegiatan kampanye merupakan potensi yang paling rawan dalam setiap proses pemilu.
"Rakyat selaku pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara tentunya menghendaki pemilu yang bermutu dan berjan aman dan lancar," ujarnya.
Baca: Golkar Pendukung Terdepan Jokowi yang Edukatif dalam Berkampanye
Airlangga yang juga Menteri Perindustrian itu juga menegaskan bahwa pesaing bukanlah musuh yang harus dihancurkan, tetapi lawan yang harus dihormati dengan menempatkannya sebagai mitra dalam berdemokrasi.
Di hadapan puluhan ribu massa dan kader Partai Golkar yang hadir dalam acara itu, Airlangga mengatakan target nasional pada Pileg 2019 yakni menambah 19 kursi DPR RI yang semula 91 kursi menjadi 110 kursi atau setara dengan 18 persen perolehan suara yang juga secara bersamaan memenangkan pasangan Jokowi Widodo-KH Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
"Bagi Partai Golkar dalam mengikuti pesta demokrasi tahun 2019, tiada kata lain dan hanya satu kata yaitu menang," tegasnya.
Airlangga juga memerintahkan para kadernya yang ada di Fraksi Partai Golkar di DPR, DPRD dan DPRD Kabupaten Kota untuk memperjuangkan peningkatan status jalan mulai dari Bandara Silangit sampai Geosite Sipinsur menjadi jalan nasional. Di samping itu, sekaligus juga memperjuangkan Istana Sisingamangaraja di Bakkara Kabupaten Humbang Hasundutan menjadi situs sejarah nasional.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie berharap penyelenggaraan Pemilu 2019 berjalan baik dan damai. Masyarakat diminta untuk tidak terpecah hanya karena perbedaan pilihan politik dalam pesta demokrasi nasional yang akan berlangsung pada April 2019 mendatang.
"Bangsa kita tetap bersatu dan damai dalam menyambut tahun politik, jangan terpecah oleh isu-isu SARA. Kita sambut pesta demokrasi ini dengan semangat kedamaian," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Panitia Perayaan Natal Nasional Tahun 2018 Partai Golkar Lamhot Sinaga mengatakan perayaan Natal 2018 ini sekaligus dapat digunakan sebagai ajang silaturahmi untuk menjalin komunikasi yang efektif antara pengurus DPP Partai Golkar dan DPD Partai Golkar dengan para pinisepuh, tokoh dan senior Partai Golkar sehingga didapatkan masukan yang konstruktif untuk membawa Partai Golkar memenangkan Pileg dan Pilpres 2019.
Menurut Lamhot, alasan pemilihan Geosite Sipinsur sebagai tempat Perayaan Natal Nasional Partai Golkar 2018 yang dihadiri puluhan ribu massa dan kader Partai Golkar itu, karena tempat tersebut merupakan kawasan Wisata Danau Toba yang eksotik sekaligus membantu program pemerintah untuk mempromosikan destinasi wisata internasional.