Juragan Keripik Tewas Setelah Dihantam Cangkul 5 Kali Oleh Pria 'Berondong', Ini Kronologinya
Pelaku pembunuhan berhasil di kenali, karena tetangga sekitar melihat pelaku dalam beberapa hari terakhir sudah berada di rumah korban.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK- Personel Jatanras Polda Kalbar telah berhasil mengamankan tersangka pembunuhan di Kabupaten Mempawah dengan korban atas nama Haryanto (40), sedangkan pelaku berinisial AP (17), Selasa (29/01/2019) dini hari.
Hingga siang ini, pelaku masih di lakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Karena pelaku di bawah 18 tahun, selama pemeriksa pelaku di dampingi oleh Petugas dari KPPAD.
Kasubdit 3 Ditreskrimum AKBP Fauzan Sukmawansah yang di temui awak media di ruangannya mengungkapkan bahwa pelaku di tangkap di jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya.
Pelaku pembunuhan berhasil di kenali, karena tetangga sekitar melihat pelaku dalam beberapa hari terakhir sudah berada di rumah korban.
Memang sebelum korban di temukan dalam keadaan yang mengenaskan, tetangga sempat melihat pelaku bersama korban.
"Jadi ada saksi yang melihat sekitar jam 9 malam itu, pelaku dan korban terlihat bersama, dan sekitar jam 2 korban dieksekusi,"ungkapnya.
Dari pengakuan tersangka, Fauzan mengungkapkan bahwa korban dihantam dengan menggunakan cangkul sebanyak 5 kali di bagian wajah, yang mengakibatkan dahi / tempurung korban retak dan meninggal dunia.
"Korban di habisi ketika tidur, dengan menggunakan cangkul, bongkolnya "bagian pangkal cangkul" sampai 5 kali,"ungkapnya.
Baca: Alasan Busi Motor Mati, Pemuda di Jombang ini Paksa Cabuli Mahasiswi yang Juga Guru
Bahkan darah dari korban bersimbah dan mengotori dinding kamar.
Korban sendiri dihabisi oleh pelaku saat korban tengah terlelap tidur dengan pulasnya.
Fauzan mengungkapkan bahwa dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi bahwa ternyata korban dan pelaku telah mengenal sejak lama, dan pelaku sendiri dalam beberapa hari terakhir memang terlihat di Kabupaten Mempawah dikediaman korban.
"Udah lama mereka kenal ini, pelaku dari SMP telah mengenal korban, dari sejak korban tinggal di kubu raya, lalu pindah ke Mempawah,"ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa pelaku nekat menghabisi korban dikarekan Pelaku merasa kesal lalu tersulut emosi, karena korban yang telah menjanjikan sejumlah uang kepada tersangka namun korban tidak menepatinya, yang mana pelaku dalam beberapa hari memang telah membantu korban dalam membuat kripik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.