TRIBUNNEWS.COM, JEMBER  — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni merespons cuitan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut PSI sebagai biang keladi di balik penerbitan dan pendistribusian tabloid propaganda Indonesia Barokah di sejumlah daerah.

“Tuduhan itu tidak benar. Kami di PSI maupun di Tim Kampanye Nasional (TKN) tidak pernah mendiskusikan cara-cara berkampanye curang seperti itu, apalagi menggerakkan orang untuk mengerjakan hal tersebut,” ujar Toni, sapaan akrab Raja Juli, kepada awak media usai mendampingi Caleg-Calegnya blusukan di Pasar Tanjung Kota Jember, Jawa Timur, 30 Januari 2019.

Menerima tudingan tak berdasar dari Andi Arief, Toni mengaku dirinya tidak heran, “Kami cuma menyayangkan Pak SBY membiarkan kadernya bertingkah seperti itu mengingat beliau selalu dikenal sebagai politisi yang santun.”

“Kalau beliau memang tidak setuju dengan sikap serampangan Andi Arief harusnya sejak lama sudah ditegur,” ujar Toni.

Toni kemudian melanjutkan bahwa tidak etis jika ada politisi yang membanding-bandingkan tabloid tersebut dengan tabloid kontorversial Obor Rakyat yang pernah menghebohkan masyarakat pada 2014.

Baca: Pengamat Nilai Langkah KPU Rilis Caleg Mantan Napi Korupsi Sebagai Bagian dari Pemenuhan Hak Publik

“Apakah kontennya memenuhi kaidah-kaidah jurnalistik, sepenuhnya saya serahkan kepada pihak-pihak yang berwajib untuk menilai, tetapi saya kira apa yang dimuat oleh Indonesia Barokah tidak mengarah kepada fitnah atau black campaign seperti Obor Rakyat dulu,” pungkas Toni

Kunjungan Sekjen PSI beserta rombongan Caleg dan kadernya ke Pasar Tanjung, Jember, merupakan bagian dari kegiatan Solidarity Tour Jawa Timur yang tengah dilakukan oleh PSI. Setelah sebelumnya mengunjungi Kota Lamongan, Kota Madiun, Kota Malang, dan kini Kota Jember, PSI dijadwalkan akan menyinggahi 2 kota lain yakni, Sidoarjo, dan Pamekasan