Rangkaian Solar Cell Aiptu Widarto Menerangi Rumah Janda Sebatang Kara, 10 Tahun Pakai Ublik
Sarmi (61), matanya sembab karena menangis. Kalimatnya terbata-bata saat mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Trenggalek
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Sarmi (61), matanya sembab karena menangis. Kalimatnya terbata-bata saat mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo S.
Warga Dusun Sidem, Desa Jombok, Kecamatan Pule ini merasa terharu, setelah 10 tahun hidup dengan penerangan lampu minyak, kini rumahnya diterangi lampu listrik.
Kapolres Trenggalek membantunya dengan seperangkat solar cell, lengkap dengan aki dan sejumlah lampu penerangan.
Mulai dari teras rumah, ruang kamu, kamar, ruang tengah, dapur dan toilet kini dipasang lampu listrik. Dengan bantuan ini selain terang benderang, Sarmi tidak perlu terbebani biaya bulanannya.
"Terima kasih buat bapak-bapak dari Polres Trenggalek. Semoga kebaikan ini dibalas oleh yang kuasa," ucap Sarmi dengan mata berkaca-kaca karena haru, Rabu (30/1/2019) siang.
Sarmi sebatang kara di rumah berukuran 5x7 meter hasil bantuan bedah rumah dan iuran warga.
Ia tidak punya anak, dan suaminya sudah meninggal dunia. Selama ini Sarmi biasa tinggal dalam kegelapan, terutama saat minyak di lampunya habis.
Solar cell yang diberikan Polres ini adalah hasil rakitan Kepala Seksi Teknologi Informatika (Kasitipol) Polres Trenggalek, Aiptu Widarto.
Bukan sekedar merakit, Widarto juga memodifikasi peralatan pabrikan sehingga memudahkan aplikasi dan hemat biaya.
Misalnya ada regulator yang diubah sehingga arus dari panel listrik jadi arus searah dan langsung berfungsi untuk mengisi aki.
"Kalau solar cell kami harus beli di Kediri. Kemudian rangkaiannya yang dimodifikasi agar memudahkan pemakaian," terang Widarto.
Widarto sangat ahli merancang dan merakit listrik bertenaga matahari. Keahlian ini didapat saat ia bertugas di Darfur, Sudan, sebagai pasukan perdamaian PBB.
Selama 15 bulan di Sudan, Widarto bertugas mengurusi penerangan dan radio, serta alat elektronik lain.
Keahlian selama bertugas di Benua Afrika itulah yang dibawa pulang Widarto ke Trenggalek.