Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pascabanjir, Petani Kudus Merugi Karena Kualitas Padi yang Dipanen Anjlok

Arin Nikmah mengatakan, tingginya intensitas hujan mengakibatkan 800 hektare lahan pertanian terendam banjir.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pascabanjir, Petani Kudus Merugi Karena Kualitas Padi yang Dipanen Anjlok
Tribun Jateng/Rifki Gozali
Para buruh tani mengangkut hasil panen pertanian di areal sawah yang terendam banjir di Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus, Kamis (31/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali

TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Ratusan hektare sawah di Kabupaten Kudus terendam banjir.

Akibatnya, selain kualitas, harga gabah juga merosot.

Sebagai contoh lahan pertanian yang terendam banjir yaitu di Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.

Di desa ini, buruh tani yang hendak panen padi terpaksa menggunakan terpal sebagai media pengangkut gabah di atas genangan air.

Peno Arwanto (40) misalnya, buruh tani asal Desa Tamansari Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati ini harus menempuh jarak ratusan meter untuk membawa padi yang baru dibabat dari sawah menuju tepian sawah.

Selanjutnya padi tersebut digiling menjadi gabah.

Baca: Tak Dibayar Usai Lakukan Hubungan Menyimpang Jadi Alasan Remaja Ini Cangkul Leher Juragan Keripik

Berita Rekomendasi

"Cara mengangkutnya pakai terpal yang dibuat berbentuk perahu agar bisa dibawa ke jalan, karena kondisinya banjir. Sawah terendam," kata Peno.

Dia mengatakan, akibat kondisi tersebut kualitas gabah yang dihasilkan kurang baik.

Sebab kadar airnya terlalu banyak.

Selain itu, harga jual dari petani ke tengkulak juga anjlok.

Menurutnya, hasil gabah pada sepetak sawah seluas sekitar 1.500 meter persegi itu jika dijual petani ke tengkulak normalnya Rp 7 juta, saat banjir hanya Rp 4 juta.

"Harganya kalau banjir pasti anjlok, tapi petani tetap menjualnya ke tengkulak atau pemborong gabah, daripada tidak ada hasil," kata dia.

Sementara Plt Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Arin Nikmah mengatakan, tingginya intensitas hujan mengakibatkan 800 hektare lahan pertanian terendam banjir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas