Pascabanjir, Petani Kudus Merugi Karena Kualitas Padi yang Dipanen Anjlok
Arin Nikmah mengatakan, tingginya intensitas hujan mengakibatkan 800 hektare lahan pertanian terendam banjir.
Editor: Hendra Gunawan
Lahan tersebut tersebar di Kecamatan Jekulo, Mejobo, Undaan, Jati, dan Kaliwungu.
Lahan yang terendam, lanjut Arin, belum tentu gagal panen.
Sebab menurutnya, gagal panen karena padi terendam banjir ketika tempo waktu terendam lebih dari 6 hari.
Sedangkan yang terjadi di Kudus baru sekitar 4 hari.
Padi masih bisa dipanen, hanya saja lahan yang terendam menghasilkan gabah berkualitas lebih rendah dari biasanya.
"Karena kadar airnya terlalu banyak, beras yang dihasilkan warnanya tidak bisa jernih atau mangkak. Sedangkan padi yang terendam masih dalam proses pengisian bulir bisa gabuk atau kopong," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Hasil Gabah di 1.500 Meter Persegi Hanya Laku Rp 4 Juta, Petani Kudus Merugi Rp 3 Juta,