Wali Kota Semarang: "Kalau Ada Sekolah Ambruk, Kepala Sekolah sampai Kepala Dinas Saya Copot !"
Sektor pendidikan dan kesehatan menjadi penyumbang indikator tertinggi dalam menentukan kemajuan sebuah kota, tidak terkecuali Kota Semarang. Hal itu
Editor: Content Writer
Sektor pendidikan dan kesehatan menjadi penyumbang indikator tertinggi dalam menentukan kemajuan sebuah kota, tidak terkecuali Kota Semarang. Hal itu diungkapkan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat melaksanakan kunjungan ke SMPN 31 Semarang, Kamis (31/1). Hendi sapaan akrab wali kota menyebutkan jika kunjungannya kali ini adalah guna memastikan proses pendidikan berjalan dengan lancar, kondisi infrastruktur, kualitas guru dan kondisi para siswa sebagai bentuk pembinaan kepada sekolah juga dalam kondisi baik.
Menurutnya apabila keempat komponen itu dalam kondisi yang baik akan menghasilkan output yang baik pula. Hendi juga menekankan bahwa yang terpenting dalam dunia pendidikan saat ini di Kota Semarang adalah fasilitas infrastruktur dan sarana prasarana pendidikan yang memadai.
"Sehingga persoalannya sekarang adalah jangan sampai ada sekolah yang ambruk. Jika dijumpai ada sekolah yang ambruk, maka tidak hanya Kepala Sekolahnya saja, bahkan kepala dinasnya pun bisa saya copo," tegas Hendi.
Menurutnya pula, infrastruktur merupakan hal yang sangat mendasar yang harus diperhatikan oleh Kepala Sekolah dan para penggiat pendidikan di Kota Semarang. Dirinya mengingatkan agar kepala sekolah dan pegiat pendidikan jangan pernah menunda hal-hal kecil. Ia mencontohkan perbaikan plafon yang tidak perlu menunggu hingga dua tahun untuk bisa diperbaiki.
"Yang bisa ditunda adalah hal-hal yang sudah ada seperti paving," pungkas Hendi. Untuk itu pihaknya meminta supaya dilakukan Rakor terkait analisa, inventarisir kebutuhan anggaran masing-masing sekolah yang disusun berdasarkan skala prioritas.
Kualitas pelayanan serta inovasi yang terus dimunculkan Hendi sapaan akrab Wali Kota turut menyokong peningkatan kemajuan Kota Semarang. Hal itu dapat dilihat dari sektor kesehatan seperti Universal Health Coverage atau jaminan layanan kesehatan masyarakat, Layanan Si Cepat Ambulans Hebat, layanan konsultasi dokter atau Konter, serta peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana di bidang kesehatan. Sementara di sektor pendidikan, diwujudkan melalui jaminan perolehan pendidikan gratis bagi warga kurang mampu dari SD hingga SMP serta peningkatan infrastruktur yang terus didorong oleh Hendi. Berkat berbagai upaya keras yang dilakukannya, angka harapan sekolah Kota Semarang mencapai 15,2 tahun mengungguli kota-kota lainnya. (*)