Awal Februari Gunung Anak Krakatau, Sempat 2 Kali Gempa Vulkanik Dalam dan Imbauan PVMBG
PVMBG mencatat erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 10 detik.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Kondisi Gunung Anak Krakatau di Februari dikabarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
PVMBG memberikan informasi pantauan aktivitas terbaru Gunung Anak Krakatau, Jumat 1 Februari 2019.
Berdasarkan pantauan PVMBG per 31 Januari - 1 Februari 2019 pukul 06.00 WIB, Gunung Anak Krakatau mengalami dua kali gempa vulkanik dalam.
Selain itu, satu kali gempa tektonik lokal dan tektonik jauh juga terjadi pada Gunung Anak Krakatau.
Aktivitas kegempaan lain yang dialami Gunung Anak Krakatau yakni tremor menerus.
Namun secara visual asap kawah tidak teramati karena gunung tertutup kabut.
1. Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dari kawah.
Yaitu di dalam kompleks Gunung Krakatau yang dibatasi oleh Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.
2. Masyarakat agar menyiapkan masker untuk mengantisipasi jika terjadi hujan abu.
Gunung Anak Krakatau yang terletak di Lampung terakhir kali mengalami erupsi Kamis (3/1/2019).
Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) melaporkan erupsi Gunung Anak Krakatau kembali terjadi, Kamis (3/1/2019) pukul 03:17 UTC atau 10.17 WIB.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh VONA di laman Magma.vsi.esdm.go.id erupsi pertama teramati tinggi kolom lebih kurang 2.000 meter di atas puncak atau lebih kuran 2.110 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu termati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi lebih kurang 128 detik atau 2 menit 8 detik.
Sedangkan laporan yang diberikan oleh PVMBG, erupsi terjadi pukul 12.03 WIB.