Sekelompok Siswa SMP di Pekalongan Ini Menganiaya Adik Kelasnya di Mushala
Beredar video berdurasi 2 menit 41 detik dimana seorang pelajar dianiaya membabi buta yang diduga dilakukan oleh pelajar seniornya
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Beredar video berdurasi 2 menit 41 detik dimana seorang pelajar dianiaya membabi buta yang diduga dilakukan oleh pelajar seniornya di dalam suatu ruangan.
Dalam video, pelajar tersebut mendapat perlakukan fisik yang dilakukan oleh sejumlah siswa.
Pasalnya, baik tendangan, cekikan, dan pukul ditujukan kepada pelajar berbaju merah tersebut.
Di awal video, pelajar itu diperolog oleh sejumlah siswa, namun di detik 22 pelajar berbaju merah mendapat pukulan di hadapan siswa lainnya.
Lebih parah lagi pada detik ke 42, dimana siswa tersebut dicekik dan dipukul tepat di wajah sebanyak 3 kali oleh seorang siswa.
Bergantian pelajar berbaju merah itu mendapat tendangan hingga tersungkur ke lantai.
Tak berhenti hingga di situ, sembari diperolok beberapa siswa, pelajar tersebut kembali mendapat pukulan 2 kali di kepala bagian belakang.
Dalam video, siswa berbaju merah hanya diam dan pasrah dianiayan oleh pelajar seniornya.
Di menit-menit terakhir, ia hujani pukulan sebanyak 6 kali di bagian kepala, dada, dan punggung serta satu tendangan mengarah ke perut.
Penelusuran Tribunjateng.com, pajar berbaju merah yang dianiaya oleh pelajar lainnya merupakan siswa SMP NU Pajomblangan, Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
Tempat yang digunakan dalam pengeroyakan berada di mushala sekolah tersebut.
Atas temuan video kekerasan tersebut, pihak Polres Pekalongan mencoba menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Kami juga sudah mendapatkan video tersebut dan akan kami tindaklanjuti, selidiki,” ujar Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Agung Ariyanto, Jumat (1/2/2019).
Walaupun pihaknya belum mendapatkan laporan dari orangtua korban, namun dugaan penganiayaan terhadap siswa tersebut akan tetap melakukan penyelidikan.
“Dalam video seorang pelajar kelas satu dikeroyok oleh senior secara bertubi-tubi, dan video tersebut menjadi bukti untuk penyelidikan kami,” tambahnya. (*)