Pro-Kontra Hari Berbahasa Inggris di NTT, Tujuan hingga Kritik Pedas dari DPRD
Pro dan kontra peraturan Gubernur tentang hari berbahasa Inggris, tujuan utama hingga kritik pedas dari DPRD.
Editor: Pravitri Retno W
POS-KUPANG.COM - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat, mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) NTT Nomor 56 Tahun 2018.
Pergub tentang Hari Berbahasa Inggris atau English Day ini ini ditetapkan dan ditandatangani Gubernur NTT pada 21 Desember 2018 lalu.
English Day atau Hari Berbahasa Inggris mulai berlaku Rabu (30/1/2019).
Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, seluruh masyarakat NTT wajib menggunakan bahasa Inggris. English Day nantinya diadakan setiap hari Rabu.
"Sesuai arahan Bapak Gubernur, hari ini kita umumkan bahwa mulai besok hari Rabu seluruh masyarakat NTT menggunakan bahasa Inggris atau English Day dan ini sudah punya dasar hukum," kata Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu dalam jumpa pers bersama sejumlah wartawan di Kupang, Selasa (29/1/2019).
Dalam Pergub tersebut seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov NTT maupun Pemda, diwajibkan menggunakan Bahasa Inggris.
Penggunaan Bahasa Inggris itu, dilakukan sepekan sekali, atau setiap hari Rabu.
Gubernur Viktor Laiskodat sendiri sudah menggunakan Bahasa Inggris.
Hal itu terlihat saat dirinya diwawancarai sejumlah wartawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.