Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Kampung Cipeutag Enggan Pindahkan Puing Bus Kramat Jati yang Kecelakaan di Cicalengka

Warga Kampung Cipeutag enggan memindahkan puing-puing bus Kramat Djati yang mengalami kecelakaan di Jalan Bypass Cicalengka beberapa waktu lalu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Warga Kampung Cipeutag Enggan Pindahkan Puing Bus Kramat Jati yang Kecelakaan di Cicalengka
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Bagian Bus Kramat Jati yang terbalik masih tersisa di lokasi kejadian, di antaranya jendela belakang, jendela samping, pintu belakang bus, dan serpihan kaca di beberapa titik di jalan. TRIBUN JABAR/HAKIM BAIHAQI 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Warga Kampung Cipeutag, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, enggan memindahkan puing-puing bus Kramat Djati yang mengalami kecelakaan di Jalan Bypass Cicalengka beberapa waktu lalu.

Alasan warga yang tidak ingin memindahkan puing-puing tersebut, karena khawatir mengganggu proses penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian atau pihak terkait.

Warga sekitar, Hani Kurniati (38), mengatakan, puing-puing tersebut saat ini masih berada di samping jalan di bawah flyover Bypass Cicalengka dan disandarkan di tembok depan rumah miliknya.

"Di depan rumah ada jendela sama kaca bus, dibiarkan saja," kata Hani kepada Tribun Jabar di bawah Jalan Bypas Cicalengka, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (8/2/2019).

Untuk kembali membuat nyaman para pengendara yang melintas, warga hanya mampu membersihkan badan jalan dari pecahan kaca, lalu dipindahkan ke sisi jalan.

Hani mengatakan, ia mendapatkan informasi bahwa pihak PO Bus Kramat Djati akan datang untuk membawa puing-puing tersebut, namun hingga saat ini tak kunjung datang.

Bus Kramat Jati terjun bebas dari Jalan By Pass Cikopo hingga terbalik ke Jalan Cipeutag, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Rabu (6/2/2019) dini hari.
Bus Kramat Jati terjun bebas dari Jalan By Pass Cikopo hingga terbalik ke Jalan Cipeutag, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Rabu (6/2/2019) dini hari. (Tribun Jabar/Mumu Mujahidin)
Berita Rekomendasi

"Harus diangkut secepatnya, anak saya sampai suka ngeri liatnya juga," katanya.

Baca: Bandara Hang Nadim Batam Makin Sepi, Porter Hanya Dapat Rp 20 Ribu hingga Rp 50 Ribu Sehari

Bagian kendaraan yang masih tersisa di lokasi kejadian, di antaranya jendela belakang, jendela samping, pintu belakang bus, dan serpihan kaca di beberapa titik di jalan.

Selain berada di sekitar lokasi kejadian, serpihan kaca bus Kramat Jati bernomor polisi D 7591 AF ini, masih terlihat berserakan di pekarangan rumah warga sekitar lokasi tewasnya dua orang penumpang.

Diberitakan sebelumnya, bus Kramat DJati dari arah Garut menuju Bandung dan mengalami kecelakaan pada pukul Rabu (6/2/2019), pukul 04.00 WIB.

Dugaan sementara, sopir bus kehilangan konsentrasi sehingga oleh ke sebelah kiri, kemudian terjatuh ke bawah jalan setinggi 10 meter, sehingga bus dalam kondisi terbalik.


Akibat kejadian nahas tersebut, dua orang penumpang bus meninggal dunia, satu orang luka berat, dan 10 mengalami luka ringan, dan sempat mendapatkan perawatan di RSUD Cicalengka.

Polres Bandung menetapkan, sopir bus Kramat Djati bernomor polisi D 7591 AF, sebagai tersangka dalam peristiwa kecelakaan bus yang menewaskan dua orang penumpang.

Sopir tersebut bernama Asep Kurniawan (52), warga Dusun Kojengkang, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.

Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Warga Ogah Pindahkan Puing Kecelakaan Bus Kramat Jati, Ternyata Ini Alasan Mereka

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas