Viral! Fahrul, Bocah Tunanetra Penghafal Al Quran 30 Juz dan Perkalian Acak dari Mamuju Tengah
Untuk menambah hafalannya, Fahrul meminta ayahnya membelikan sebuah alat pemutar audio MP3.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari yang lalu, publik dunia maya dihebohkan dengan talenta luar biasa seorang bocah.
Bocah laki-laki asal Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar) ini hafal Al Quran hingga 30 juz dan hafal perkalian secara acak meski memiliki keterbatasan. meski memiliki keterbatasan.
Kisah dan kemampuan yang dimilikinya ini jadi viral di media sosial (Medsos) setelah diunggah oleh tetangganya Ariadman Arhy di Facebook.
Banyak warganet yang bersimpati dan memberikan dukungan ke bocah tersebut di kolom komentar.
Nama bocah tersebut adalah Fahrul, asal Dusun Palapi, Desa Lamba-lamba, Kecamatan Panggale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar.
Fahrul disebut memiliki kemampuan menghafal di atas rata-rata anak seusianya, hanya dengan mendengarkan. Fahrul sendiri adalah anak kedua dari pasangan Muh. Amin dengan Surapati.
Baca: Cerita Mardani Ali Sera Tentang Wisudawan Terbaik Unpad dengan Skripsi Bertema #2019GantiPresiden
Untuk meminta bocah ini membacakan ayat Al Quran yang dihafalnya, hanya butuh memancing dia dengan membacakan awal ayat, maka dengan lincah Fahrul bisa melanjutkan bacaan ayat tersebut hingga akhir dengan lancar.
Awalnya, Fahrul belajar mengafal Al Quran secara otodidak melalui pengeras suara masjid yang diputar di dekat rumahnya.
Baca: Mucikari Vanessa Angel Dapat Penangguhan Penahanan Sampai Melahirkan dari Polda Jatim
Dia kemudian dengan mudah menghafal bacaan Al Quran dengan baik. Untuk menambah hafalannya, Fahrul meminta ayahnya membeli alat pemutar audio MP3.
Alat ini digunakannya memutar ulang Al Quran 30 juz dan Fahrul kemudian bisa menghafal keseluruhan isi tanpa bimbingan bacaan guru mengaji.
Baca: 'Kesaktian' Batu Cincin Mirah Delima Ahok Diperdebatkan, Bu Dendy Buktikan Ini: Nilai Sendiri Lah
Fahrul juga memiliki kemampuan bak kalkulator. Cukup sebutkan angka perkalian berapapun, maka ia akan menyebutkan hasilnya.
Assalamualaikum...wr..wb
Di Dusun Palapi,Desa Lamba Lamba,Kec.Pangale,Mamuju Tengah Sulawesi Barat...Yahhh di situ lah fahrul saat ini tinggal......
Fahrul itu lah panggilannya,dari segi fisik dia tdk sempurna (Buta) sejak dari kelahirannya tp dari segi kelebihan yg dia miliki dia banyak mengalahkan org org yg normal termasuk mngkin saya salah satu nya...
Baca: Wisudawan Terbaik Unpad Ber-IPK 4, Mardani Ali Sebut Skripsinya Bertema #2019GantiPresiden
krn di umur yg masih belasan dia sdh mengkhatam kan Al qur'an sebanyak enam kali,,,dia sdh menghafal Al qur'an secara keseluruhan dan tanpa sekolah pun dia sdh bisa perkalian...!!!
Harapan ku buat pemerintah,terkhusus instansi terkait setidak nya bisa mendata dan memberikan perhatian kepada saudara saudara kita seperti ini....!!! dan buat sdr sdr sekalian yg masih memiliki rejeki yg lebih,berbagilah buat sdr sdr kita yg seperti ini,,Insyah Allah Rejeki kita kedepan semakin di lipat gandakan oleh Allah Swt....Amin
#Salam
Ariadman Arhy
Palapi, Minggu 20 Januari 2019
Tidak ada biaya sekolah
Saat Kompas.com datang ke rumah Fahrul pada Jumat (25/1/2019), Fahrul meminta izin berwudhu dahulu sebelum melantunkan ayat-ayat Al Quran.
Ia berwudhu tanpa bantuan orang lain. Ayah Fahrul, Muh Amin, mengatakan, kemampuan menghafal anaknya tersebut mulai nampak sejak Fahrul berumur lima tahun.
Sejak kecil Fahrul tidak suka mendengarkan musik lagu, ia hanya tertarik mendengarkan lantunan ayat Al Quran melalui MP3 yang dibelikan ayahnya.
Baca: Polda Papua Meminta Maaf Setelah Heboh Video Petugas Interogasi Jambret Pakai Ular Piton
“Sejak kecil dia memang menonjol kemampuannya menghafal. Dia minta dibelikan MP3 agar hafalannya lebih banyak,” jelas Muh Amin, Jumat.
Farul mengalami kebutaan sejak lahir dan tak pernah mengikuti pendidikan formal. Ayahnya merupakan petani tambak tradisional. Untuk membeli MP3 yang diminta oleh anaknya, sang ayah juga harus bekerja keras.
Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan ini membuat Muh Amin bingung untuk menyekolahkan Fahrul.
Padahal, anaknya tersebut memiliki bakat yang luar biasa. Menurut Muh Amin, di daerahnya tidak ada sekolah tunanetra yang bisa menjadi wadah untuk mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki Fahrul.