7 Fakta Banjir Bandang di Cilengkrang Bandung, dari Tanggul Jebol Sampai Tewaskan 3 Orang
7 Fakta Banjir Bandang di Cilengkrang Bandung, dari Tanggul Jebol Sampai Tewaskan 3 Orang, Simak ulasan lengkapnya berikut ini
Editor: Umar Agus Wijayanto
7 Fakta Banjir Bandang di Cilengkrang Bandung, dari Tanggul Jebol Sampai Tewaskan 3 Orang
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Banjir bandang melanda wilayah Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Sabtu malam (9/2/2019).
Dari pantauan Tribun Jabar di lokasi kejadian, Minggu (10/2/2019), tanggul setinggi lima meter dan memiliki ketebalan satu meter itu, hancur akibat terhantam derasnya air sungai malam tadi.
Banjir tersebut tidak lepas dari jebolnya tanggul pembatas Sungai Pasirjati.
Tidak hanya kerugian material, beberapa warga juga kehilangan nyawa akibat banjir bandang tersebut.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Indonesia Selasa 12 Februari 2019, Bandung Hujan Surabaya Hujan Petir
Berikut 7 fakta banjir bandang yang terjadi di Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
1. Terjadi di dekat perumahan
Banjir bandang diakibatkan jebolnya tanggul pembatas Sungai Pasirjati yang memiliki lebar dua meter dan melintang di di bagian depan perumahan.
Dari pantauan Tribun Jabar di lokasi kejadian, Minggu (10/2/2019), tanggul setinggi lima meter dan memiliki ketebalan satu meter itu, hancur akibat terhantam derasnya air sungai malam tadi.
Baca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Ekstrem hingga Rabu 13 Februari 2019, Potensi Hujan Lebat & Angin Kencang
2. Menghantam 12 rumah
Berdasarkan informasi yang didapat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, banjir bandang menyapu 12 rumah di Perumahan Jati Endah Regency, dua rumah rusak berat dan 10 mengalami rusak sedang.
Selain itu, wilayah sekitar Jati Endah Regency dipenuhi lumpur dan material lainnya, dampak dari banjir bandang.
Baca: Rekrutmen PLN Dibuka hingga 14 Februari 2019, Ini Link, Persyaratan, hingga Formasi yang Dibutuhkan
3. Korban Meninggal
Tidak hanya kerugian material, beberapa warga juga kehilangan nyawa akibat banjir bandang tersebut.
Warga yang terdampak banjir bandang dari dua kepala keluarga (KK), yakni sebanyak enam orang jiwa, tiga orang meninggal dunia, satu orang luka berat, dan dua orang luka ringan.
Korban meninggal dunia, Firdasari (35), Hani Nurwijayani (25), dan Rauvan (1). Sedangkan korban luka, Kiki (12), Nisa (14), dan Ajay (45).