Bagasi Berbayar dan Harga Tiket Pesawat Mahal, Asosiasi Pelaku Wisata Batam Gelar Aksi Protes
Sejumlah asosiasi pelaku wisata di Batam, Kepri menggelar pawai keprihatinan pariwisata akibat mahalnya harga tiket pesawat, Senin (11/2/2019)
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sejumlah asosiasi pelaku wisata di Batam, Kepri menggelar pawai keprihatinan pariwisata, Senin (11/2/2019).
Mereka berkumpul di Gerbang Utara Dataran Engku Putri Batam.
Pawai ini sebagai bentuk keprihatinan menyikapi mahalnya harga tiket pesawat tujuan domestik dan penerapan bagasi berbayar.
Hal ini sangat berpengaruh pada dunia pariwisata di Kepri, khususnya Batam.
Di antara mereka ada yang mengenakan pakaian adat, ada juga yang membawa koper bertuliskan bagasi 7 kg, sebagai bagasi yang tak dikenakan biaya.
Baca: Dampak Melonjaknya Harga Tiket Pesawat, Penumpang Bus AKAP di Terminal Kalideres Meningkat
Baca: Mahfud MD Komplain Pesawat Garuda Indonesia Delay Berjam-jam, Pihak Maskapai Langsung Beri Tanggapan
Baca: 9 Dampak Kenaikan Harga Tiket Pesawat dan Bagasi Berbayar, Mengancam Pariwisata?
Sejak pukul 8 pagi mereka berkumpul di Dataran Engku Putri.
Rencananya mereka akan berjalan kaki dari Gerbang Utara Dataran Engku Putri ke arah Bundaran BP Batam kemudian ke Gedung DPRD Kota Batam.
Saat mengikuti pawai tersebut para peserta menggunakan baju adat daerah masing-masing.
Pawai ini dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Dimulai dari Bundaran Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kantor DPRD Kota Batam dan Kantor Wali Kota Batam.