Ida Bagus Japa Bunuh Diri, Caranya Tusuk Ulu Hatinya Menggunakan Pengutik Jejahitan
Diduga korban nekat melakukan hal tersebut karena frustasi akibat penyakit yang dideritanya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali I Komang Agus Aryanta
TRIBUNNEWS.COM, BALI – Ida Bagus Japa (52), warga Geria Gede Punggul Banjar Trinadi, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
Ia menghabisi dirinya menggunakan pisau pengutik yang sering digunakan membuat orti (jejahitan sarana upacara hindu).
Saat itu, sekitar pukul 11.20 wita ia bersama istrinya Ida Ayu Made Ariani (51) sedang bekerja dengan membuat orti di dapur.
Namun saat membuat orti, sang istri keluar kamar dan pergi ke halaman untuk menerima telepon sehingga Ida Bagus Japa sendiri di dalam dapur.
Usai menerima telpon, Ayu Made Ariani kembali ke dalam kamar dan langsung berteriak karena melihat suaminya sudah tergeletak dengan pisau pengutik tertancap di ulu hatinya.
Anak korban, Bagus Gede Ambara Putra (22) yang saat itu bekerja ngukir di halaman rumahnya pun langsung mendatangi ibunya.
Baca: Mayat Mr X ini Ditemukan di Pos Pangkalan Ojek, Diduga Anak Jalanan
Ia yang melihat ayahnya sudah bersimbah darah langsung meminta tolong kepada tetangga.
Selain itu, ia juga meminta tolong dan pisaunya dicabut dari ulu hati ayahnya kemudian diletakkan di tempat membuat orti.
Setelah pisau dicabut, Ida Bagus Japa langsung diangkat ke balai adat yang ada di Geria dan langung dilarikan ke RSUD Mangusada.
Kapolsek Abiansemal IB. Putu Mertayasa saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Bahkan ia mengatakan Ida Bagus Japa meninggal dalam perjalanan ke RSUD Mangusada, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung.
Ia pun menduga korban nekat melakukan hal tersebut karena frustasi akibat penyakit yang dideritanya.
“Menurut penuturan anaknya, korban menderita sakit sesak nafas dari dulu. Mungkin karena tidak kuat dia nekat,” ujarnya Senin (11/2/2019).
Ia pun menjelaskan, setelah diketahui adanya informasi tersebut, pihaknya langsung menuju ke TKP untuk melakukan penindakan.
Dari beberapa saksi-saksi yang dimintai keterangan, korban memang diduga karena menderita sakit tahunan hingga membunuh dirinya sendiri.
“Kami menanyakan kepada saksi-saksi dan mengamankan pengutik yang digunakan korban,” paparnya.
Menurutnya saat ini mayat jenazah korban masih di RSUD Mangusada
Di sisi lain, Ida Bagus Eka Giri Artha, yang merupakan keponakan korban pun mengatakan hal yang sama.
Menurutnya pamannya itu sudah menderita penyakit sesak dan asma sejak lama.
Bahkan ia menduga, pamannya nekatnya melakukan bunuh diri karena tidak tahan akan penyakitnya.
“Mungkin beliau tidak tahan sehingga mengambil jalan pintas,” ujarnya singkat. (*)