Curhat Fitri Yu Sebelum Tewas Dibunuh, 'Ini Februari Terakhir'
Diketahui bahwa Rumah Duka Batu Batam terletak di Baloi, dan merupakan salah satu rumah duka untuk marga Tionghoa di Kota Batam.
Editor: Hendra Gunawan
Sempat Jalan Bareng Tunangan
Sutia juga bercerita jika malam sebelum ditemukan tewas bersimbah darah dan dengan tangan terikat di rumahnya, Senin (11/2/2019), Fitri Yu sempat keluar bersama tunangannya.
Saat pulang jalan bersama tunangannya, Fitri sempat mampir main ke rumahnya.
"Pakaiannya malam itu anggun kali, cantiklah pokoknya. Bajunya gaun warna hijau lumut. Saya bilang cantik kali lah mami ini," ucapnya kepada korban.
Sebutan mami itu memang melekat panggilan Fitri. Sebab, anak Sutiah bernama Sila sangat akrab dengan korban.
"Anak saya yang kecil ini sangat dekat sama Fitri Yu, soalnya kadang aja tidur siang di rumah Fitri, makanya kami bilang Fitri ini maminya Sila," ujarnya.
Malam itu pula usai jalan dengan sang tunangan, Fitri juga sempat bermain bersama Sila, sambil memberikan roti.
Baca: Berawal dari Kecurigaan Sahabat, Kahiyang Ayu Dipaksa untuk Lakukan Test Pack
"Ia, malam itu dia bilang, adek mau roti nggak, cuman Sila gak mau. Anak saya malah merengek maunya ikut jalan sama korban," ujarnya.
Bahkan anak Sutia tersebut menangis seharian, seakan mengetahui telah kehilangan orang yang sudah sayang kepadanya.
"Ini anak, nangis sampai malam dia, kayaknya dia ngerasa kalau kehilangan maminya. Soalnya dekatnya kan dari bayi," sebutnya kembali.
Kepada Tribunbatam.id, Sutiah juga menunjukkan kenangan baju jahitan permintaan Fitri saat Imlek.
Air mata Sutia semakin tak terbendung saat melihat bentuk jahitan baju Imlek yang berwana hijau, coklat, biru itu.
Ia pun masih tak menyangka dengan musibah yang dialami korban, yang sudah dianggap sebagai anak sendiri ini.
Sutiah mengaku tak akan lupa dengan candaan korban semasa hidupnya.