Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curhat Fitri Yu Sebelum Tewas Dibunuh, 'Ini Februari Terakhir'

Diketahui bahwa Rumah Duka Batu Batam terletak di Baloi, dan merupakan salah satu rumah duka untuk marga Tionghoa di Kota Batam.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Curhat Fitri Yu Sebelum Tewas Dibunuh, 'Ini Februari Terakhir'
Tribun Batam/Eko Setiawan
Suasana di rumah duka di Batu Batam, Selasa (11/2/2019) tempat jenazah Fitri Yu disemayamkan sebelum dikebumikan, besok Rabu (12/2/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sutia, tetangga Fitri Suryati alias Fitri Yu yang tewas dibunuh di rumahnya di Perumahan YKB, Senin (11/2/2019) mengaku sangat sedih dengan kepergian Fitri.

Apalagi, sebelumnya Fitri sempat curhat kepadanya dan mengatakan bahwa ini adalah Februari terakhir.

Kalimat itu seolah menjadi pertanda Fitri akan pergi selama-lamanya.

"Memang sebelumnya dia pernah bilang sama saya ini Februari terakhir. Maksudnya pengeluaran di Februari ini sangat besar. Dan semuanya terakhir, seperti pajak motornya, cicilan mobilnya, ulang tahun dia tanggal 27 nanti. Jadi Februari depan udah lepas semua," ujar Sutia kepada Tribun, Selasa (12/2/2019).

Sutia sempat memberikan masukan kepada Fitri Yu jika tak ada cicilan lagi, nikah saja.

Dan memang Fitri ada rencana menikah tahun ini, karena Imlek lalu main ke rumah calon mertuanya di Tanjungpinang.

Baca: Siap Bersaing dengan Yamaha NMAX dan Honda PCX, TVS Akan Hadirkan Motor Matik Premium Tahun Ini

"Fitri bilang ke saya, iya memang sudah disuruh nikah waktu ke Tanjungpinang kemarin," kata Fitri.

Berita Rekomendasi

Diakuinya, Senin (11/2/2019) lalu sebelum kejadian, setelah bangun tidur Fitri main kerumah.

Seperti biasanya lewat pintu samping karena sudah dekat dan dianggap keluarga. Tak lama, dari rumahnya ada seseorang yang manggil, lalu dia pulang ke rumahnya.

"Nah habis itu dia balek lagi ke rumah saya. Saat itu saya memang lagi pusing lalu baring. Jadi dia main sama anak saya si Sila. Tak lama dia balek kerumahnya dan tinggalin si Sila. Udah ya sila sama Vika aja gitu katanya. Lalu dia pulang. Udah sampai situ saja komunikasi terakhir," papar Sutia.

Biasanya Sila diajak ke rumah Fitri untuk tidur siang atau bermain bersama. Entah kenapa pada momen itu, Sila tidak dibawanya.

"Untung saja tak dibawa Sila tidur siang di kamarnya. Ya Allah," ujar Sutia sembari memeluk Sila.

Baca: Kasus Wirawan Katkesi, Karena Pijat Sembarangan, Ibu Hamil Keguguran dan Koma Berminggu-minggu


Sutia menambahkan memang sudah mengganggap Fitri seperti anak sendiri. Karena sudah lama ditinggal oleh mamanya.

"Kami bertetangga udah 9 tahunan tapi dekatnya sekitar 5 sampai 6 tahun. Semoga si pelaku dihukum setimpal seberat-beratnya. Terimakasih kepada pihak kepolisian, kasusnya sebentar langsung terungkap siapa pelakunya," katanya.

Sempat Jalan Bareng Tunangan

Sutia juga bercerita jika malam sebelum ditemukan tewas bersimbah darah dan dengan tangan terikat di rumahnya, Senin (11/2/2019), Fitri Yu sempat keluar bersama tunangannya.

Saat pulang jalan bersama tunangannya, Fitri sempat mampir main ke rumahnya.

"Pakaiannya malam itu anggun kali, cantiklah pokoknya. Bajunya gaun warna hijau lumut. Saya bilang cantik kali lah mami ini," ucapnya kepada korban.

Sebutan mami itu memang melekat panggilan Fitri. Sebab, anak Sutiah bernama Sila sangat akrab dengan korban.

"Anak saya yang kecil ini sangat dekat sama Fitri Yu, soalnya kadang aja tidur siang di rumah Fitri, makanya kami bilang Fitri ini maminya Sila," ujarnya.

Malam itu pula usai jalan dengan sang tunangan, Fitri juga sempat bermain bersama Sila, sambil memberikan roti.

Baca: Berawal dari Kecurigaan Sahabat, Kahiyang Ayu Dipaksa untuk Lakukan Test Pack

"Ia, malam itu dia bilang, adek mau roti nggak, cuman Sila gak mau. Anak saya malah merengek maunya ikut jalan sama korban," ujarnya.

Bahkan anak Sutia tersebut menangis seharian, seakan mengetahui telah kehilangan orang yang sudah sayang kepadanya.

"Ini anak, nangis sampai malam dia, kayaknya dia ngerasa kalau kehilangan maminya. Soalnya dekatnya kan dari bayi," sebutnya kembali.

Kepada Tribunbatam.id, Sutiah juga menunjukkan kenangan baju jahitan permintaan Fitri saat Imlek.

Air mata Sutia semakin tak terbendung saat melihat bentuk jahitan baju Imlek yang berwana hijau, coklat, biru itu.

Ia pun masih tak menyangka dengan musibah yang dialami korban, yang sudah dianggap sebagai anak sendiri ini.

Sutiah mengaku tak akan lupa dengan candaan korban semasa hidupnya.

Dan candaan yang paling diingat adalah saat korban sering memfotokan keluarganya saat tidur.

"Orangnya itu suka becandaan, kadang ibu lagi tidur di ruang tamu di foto dia, abis tu dia tunjukin, mau liat gak artis tidur, gak sama saya aja, sama menantu , dan anak saya juga. Itu kenangan yang tak dilupakan," ucapnya kembali bersedih, yang juga tampak tetangga lain menangis.

Sutia beserta tetangga lainnya akan bergegas menuju rumah duka untuk memberikan rasa belasungkawa.

"Siang inilah ini kami mau ramai ramai ke sana, anak kami itu, gak nyangka aja," ujarnya kembali.

Jenazah Dimakamkan Besok

Jenazah Fitri Suryati, lebih dikenal dengan Fitri Yu, akan dimakamkan esok hari atau lebih tepatnya hari Rabu (13/2/2019).

Hal ini seperti yang dituliskan oleh Abang korban, Iskand Yu, di akun facebook miliknya.

"Jenazah telah disemayamkan di Rumah Duka Batu Batam Blok G, dan akan dimakamkan hari Rabu, 13 Februari 2019 di Sambau," tulis Iskand Yu di dinding facebooknya sekitar enam jam yang lalu.

Diketahui bahwa Rumah Duka Batu Batam terletak di Baloi, dan merupakan salah satu rumah duka untuk marga Tionghoa di Kota Batam.

Menurut pantauan TRIBUNBATAM.ID pada facebook milik Iskand Yu, terlihat banyak sekali ucapan belasungkawa yang berdatangan dari para sahabat.

"RIP Ya Koko, yang kuat. Tuhan bersamamu," tulis salah satu kerabat di kolom komentar mili Iskand Yu.

Sementara itu, sehari setelah peristiwa pembunuhan, suasana rumah di Perumahan YKB Blok F Bengkong Laut, tempat Fitri ditemukan tewas bersimbah darah, tampak lengang, Selasa (12/2/2019).

Pagar rumahnya tertutup. Begitupun dengan pintu rumah. Garis kuning police line dipasang menyilang di depan pintu rumah, tanda orang dilarang masuk.

Di pagar rumahnya pun, garis police line ini masih terpasang.

Kain-kain bekas jemuran hari kemarin, masih tergantung di teras depan rumah.

Lampu rumah masih menyala, seperti belum dipadamkan dari Senin (11/2) malam kemarin.

Tak ada orang di dalam rumah. Hanya suara gonggongan anjing sesekali menyalak, ketika melihat ada orang di depan rumah.

"Orangtuanya tak ada di rumah. Sudah di rumah duka. Besok mau disemayamkan," kata tetangga sebelah rumah korban.

Tetangga lainnya pun menyampaikan informasi yang sama.

"Besok mau disemayamkan. Keluarganya di rumah duka," ujarnya.

Pantauan Tribun, suasana di kompleks perumahan ini juga lengang.

Tetangga Tahu Pelaku Sudah Ditangkap

Sementara itu, kabar sudah ditangkapnya pelaku pembunuhan terhadap Fitri, warga Perumahan YKB Bengkong, sudah tersebar di media sosial.

Tetangga sekitar rumah korbanpun sudah mengetahui informasi itu.

"Sudah tahu. Kan ada di facebook," kata seorang tetangga korban, Selasa (12/2/2019).

Laki-laki ini tak habis pikir, kejadian itu bisa menimpa tetangganya. Iapun kaget.

Karena selama ini lokasi sekitar Perumahan YKB Bengkong tergolong aman.

"Kaget lah kita," ujarnya.

Apalagi peristiwa yang merenggut nyawa korban terjadi di siang hari. Dari informasi yang didapatnya, pelaku sudah memantau lokasi kejadian sejak sebulan lalu.

"Saya tak lihat sendiri, tapi infonya begitu, sudah sebulan dia pantau. Naik motor," katanya.

Dari informasi yang didapatnya juga, sebelum peristiwa naas itu terjadi, pelaku sempat menanyakan gas elpiji kepada orangtua korban, Ameng.

"Di facebook juga kita lihat. Orangtuanya sendiri yang bilang. Dia (pelaku) nanya gas. Mungkin mau mantau korban," ujarnya.

Diketahui sebelum kejadian, orangtua korban keluar dari rumahnya yang dijadikan tempat usaha berjualan gas.

Ameng mengantarkan pesanan gas kepada pelanggannya.

Diduga pelaku memanfaatkan situasi ini untuk melenyapkan nyawa korban. Saat kejadian, korban hanya tinggal seorang diri di dalam rumahnya.

Dendam Dipicu Soal Asmara

Sementara itu, teka-teki dendam membara yang menjadi alasan Yuda Lesmana menghabisi Fitri Yu secara sadis di rumahnya di Perumahan YKB Bengkong Laut, Batam, Senin (11/2/2019) akhirnya terungkap.

Lewat sebuah rekaman video yang tersebar luas di media sosial, Yuda memang sempat mengaku menghabisi Fitri karena sudah selama 5 tahun merasa sakit hati dan dendam sehingga membuatnya menunggu saat tepat untuk menghabisi korban.

Kepada Tribunbatam.id, tersangka mengatakan, dendam membara itu sudah lima tahun ia rasakan.

Senin kemarin, ia menghabisi Fitri saat sedang sendiri di rumah.

Dendam membara ini dikatakan Yuda bermula ketika ia mengenal seorang gadis.

Ia sangat mencintai gadis tersebut sehingga ia ingin memiliki sang gadis untuk menjadi kekasih.

Namun sayang, Yuda menyebut usaha dia mendekati perempuan tersebut gagal dikarenakan hasutan Fitri.

Ini yang membuat ia menyimpan dendam kesumat pada korban.

Selama lima tahun ia memelihara dendam.

Saat ada kesempatan, kemudian Yuda melancarkan aksi yang memang sudah ia rencanakan tersebut.

"Saya dendam sama dia. Kejadiannya lima tahun lalu. Saya naksir cewek tapi dia menghasut kalau jangan suka sama saya," sebutnya.

Semenjak itu, ia selalu mencari celah bagaimana menghabisi korban hingga ia tewas.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan membenarkan penangkapan pelaku.

Namun Andri enggan menceritakan motif pelaku menghabisi Korban.

"Kita masih dalami. Yang jelas kita sudah amankan dan menangkap pelaku. Kita mintai keterangan dulu," tegasnya. (rus/wie/dra/koe)

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Fitri Sempat Curhat Sebelum Tewas Dibunuh : Ini Februari Terakhir,

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas