Pelaku Teror Ketapel Kaca Rumah di Lumajang
Pemilik lantas berlari ke depan rumah dan mendapati sebuah kendaraan melaju ke arah selatan dari daerah depan rumahnya
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan Wartawan Surya Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Rumah itu milik Didik Kuspriyanto (69) yang berada di Dusun Genteng Desa Condro Kecamatan Pasirian, Lumajang dimendapatkan teror, Jumat (15/2/2019) pagi.
Oleh pelaku, kaca rumah Didik yang sehari-hari seorang karyawan swasta dilempar hingga pecah berkeping-keping.
Peristiwa itu diketahui oleh pemilik rumah Didik sekitar ukul 02.50 Wib. Didik yang ketika itu terbangun dari tidurnya kaget ketika mendengar suara kaca pecah dari arah depan rumahnya.
Dia lantas berlari ke depan rumah, dan mendapati sebuah kendaraan melaju ke arah selatan dari daerah depan rumahnya.
Setelah itu, dia tidak menemukan orang lain di sekitar rumahnya.
Didik kemudian meneliti ruang tamunya. Dia mendapati kaca depan rumahnya berlubang, seperti bekas tembakan.
Didik kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Pasirian.
Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban ketika diwawancarai Surya di Desa Burno Kecamatan Senduro, Lumajang, mengatakan, Tim Cobra Polres Lumajang sedang menyelidiki aksi teror tersebut.
"Kami masih menyelidikinya. Tim sudah kami terjunkan. Kami juga sudah melakukan olah TKP. Kalau tembakan sepertinya bukan karena tidak ditemukan proyektil. Pun jika itu tembakan memakai senapan angin. Dugaan sementara, dilempar memakai ketapel, karena kami menemukan batu kecil di sekitar TKP," ujar Arsal kepada Surya.
Dirinya secara tegas menyatakan sedang menyelidiki peristiwa itu. Karena meskipun diduga pelemparan batu memakai ketapel, aksi tersebut bisa disebut sebagai aksi teror.
Karena, kata Arsal, peristiwa itu tidak hanya menimpa rumah Didik.
"Ada empat kali peristiwa, tidak hanya rumah yang tadi pagi, namun juga mobil. Kacanya juga retak karena lemparan itu, dan kembali diduga oleh ketapel. Ini yang sedang kami selidiki, siapa pelakunya dan motifnya apa. Apakah sengaja mungkin ada dendam pribadi, atau karena iseng saja," tegas Arsal.