Warga Majatengah Banjarnegara Tunggu Hasil Kajian Badan Geologi
Kobaran api yang muncul dari lubang retakan itu diduga bersumber dari gas alam di dalam tanah
Editor: Eko Sutriyanto
![Warga Majatengah Banjarnegara Tunggu Hasil Kajian Badan Geologi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kajian-longsor-ok.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum lama ini telah meneliti pergerakan tanah di Desa Majatengah Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara.
Kepala Desa Majatengah Sarno mengatakan, pihaknya belum menerima laporan hasil kajian itu dari para tim ahli.
Adapun lokasi yang diteliti adalah wilayah terdampak longsor di dekat Sungai Kacangan Desa Majatengah, termasuk area longsor yang dahulu sempat menyemburkan kobaran api.
Kobaran api yang muncul dari lubang retakan itu diduga bersumber dari gas alam di dalam tanah.
"Sudah diteliti, cuma hasilnya belum tahu," katanya.
Pergerakan tanah di desa ini setidaknya terjadi di dua titik yakni di Dusun Mandirejo dan komplek hulu Sungai Kacangan.
Sekitar 10 hektare lahan pertanian warga terdampak longsor hingga ribuan tanaman salak rusak hingga petani gagal panen.
Baca: Misteri di Balik Pembongkaran Makam di Asinan Kalibening Banjarnegara
Bukan hanya gagal panen, lahan yang porak poranda itu bahkan tak bisa dimanfaatkan lagi karena kondisi tanah labil.
Di dusun ini, satu keluarga harus mengungsi karena rumah terancam longsor.
Longsor juga mengancam pemukiman di Dusun Majatengah.
Tiga rumah, yakni milik Sardiman, Turyaman, dan Jemiah bahkan mengalami rusak berat hingga nyaris roboh karena longsor.
Rumah yang dihuni 4 keluarga itu bahkan harus direlokasi di lahan yang lebih aman.
Mereka membangun gubuk sederhana di lahan itu dengan bantuan swadaya warga.
Kecuali Sardiman yang memutuskan menghuni kantor desa lama.
Selain rumah yang sudah direlokasi, 20 rumah lain di Rt 2 Rw 1 juga terancam longsor.
Pergerakan tanah membuat rumah yang berdiri di atasnya itu telah mengalami retak-retak.
"4 rumah direlokasi. 20 rumah terancam," katanya.