Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kena Serangan Penyakit, Produksi Kentang Dieng Turun, Harga Juga Jatuh

Musim penghujan, di satu sisi membawa kabar baik bagi petani. Pasokan air tercukupi sehingga tanaman dapat tumbuh optimal.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kena Serangan Penyakit, Produksi Kentang Dieng Turun, Harga Juga Jatuh
SATUJAM.COM
Petani kentang melakukan pemanenan di lahan. 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Musim penghujan, di satu sisi membawa kabar baik bagi petani. Pasokan air tercukupi sehingga tanaman dapat tumbuh optimal.

Tetapi di sisi lain, musim penghujan membawa dampak lain kurang menguntungkan petani. Penyakit lebih mudah berkembang dan meluas persebarannya.

Seperti dikeluhkan para letani kentang di Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara, Jawa Tengah.

 Mereka mengeluhkan serangan penyakit pada kentang yang membuat produktifitas tanaman itu menurun sekitar 30 persen.

Serangan penyakit ini menambah duka petani Dieng. Saat produktifitas menurun karena penyakit, pasar kentang pun tak bisa diandalkan. Harga kentang jatuh di angka Rp 7.000 per kilogram.

Kepala Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur yang juga petani kentang, Slamet Budiono mengatakan, musim penghujan yang menyebabkan kelembapan udara dan tanah menjadi tinggi meningkatkan risiko serangan Phytophthora. Jamur dan bakteri pun membuat akar dan batang busuk.

“Kalau musim penghujan itu banyak jamur, bakteri,” katanya.

Berita Rekomendasi

Karena serangan penyakit ini, biaya perawatan tanaman menjadi lebih mahal. Untuk menanggulangi serangan penyakit ini, petani harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli obat-obatan semisal fungisida, maupun insektisida.

Pemberian obat yang masif ini pun tidak menjamin bisa memulihkan produktifitas kentang .

Poduktifitas kentang menurun dibanding kondisi normal. Dalam kondisi normal, satu hektar lahan biasa menghasilkan 15-20 ton kentang. Tetapi, produktifitas lahan saat ini menurun menjadi 12-14 ton kentang per hektar.

Sayang, biaya produksi yang tinggi serta menurunnya produktifitas lahan ini tak diimbangi dengan harga jual kentang yang justru jatuh, Rp 7.000 per kilogram.

Petani pun susah mengharapkan untung dengan harga rendah.

Slamet berharap pemerintah memperhatikan nasib petani kentang Dieng.

Petani menginginkan ada stabilisasi harga kentang di atas Rp 12 ribu per kilogram atau sesuai harga normal.(Tribun Jateng/ Khoirul Muzakki)

 Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Produksi Kentang Dieng Turun karena Serangan Penyakit, Harga Juga Jatuh

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas