Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Penampakan Gunung Merapi Terbaru Usai Keluarkan Wedhus Gembel

Awan panas guguran di Gunung Merapi terjadi pada pukul 7.32 WIB dengan jarak luncur 200 meter ke arah Kali Gendol dan tinggi asap 400 m.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ini Penampakan Gunung Merapi Terbaru Usai Keluarkan Wedhus Gembel
BPPTKG Yogyakarta
Kondisi Puncak Gunung Merapi Senin (18/2/2019) pukul 08.48 WIB. Hasil Pengamatan periode 06.00-12.00 WIB, terekam 18 kali gempa guguran dengan durasi 21-71 detik. 

Munculnya kubah lava baru menandai erupsi Merapi sudah memasuki fase magmatis.

Banyak pertanyaan di masyarakat terkait dengan erupsi Gunung Merapi saat ini.

Mengapa jenis letusannya berubah dan benarkah terjadi perubahan watak Merapi. Lalu bagaimana implikasi terhadap bahaya Gunung Merapi ke depan?

Betulkah watak Merapi berubah?

Erupsi Gunung Merapi yang sudah dikenal, biasanya diawali munculnya kubah lava yang tumbuh sampai volume tertentu hingga kestabilannya

terganggu kemudian longsor menimbulkan awan panas.

Erupsi semacam ini telah terjadi ratusan kali sehingga para ahli menyebut sebagai tipe Merapi. Erupsi Merapi 2010 telah merubah persepsi publik tentang watak gunung ini.

Berita Rekomendasi

Gejala awal sebelum erupsi yang sangat kuat, baik seismic, deformasi maupun gas vulkanik, tetapi kubah lava tidak muncul sebagaimana terjadi pada erupsi-erupsi sebelumnya.

Kemudian terjadi letusan eksplosif pertama 26 Oktober 2010 yang memakan korban 35 jiwa, termasuk almarhum Mbah Marijan. Setelah itu terjadi letusan beruntun hingga puncaknya terjadi pada 5 Nopember 2010.

Pasca erupsi 2010, terjadi paling tidak enam kali erupsi minor (nonmagmatis), tanpa didahului gejala awal yang jelas. Pola erupsi seperti ini tidak dijumpai dalam sejarah modern pengamatan Gunung Merapi, sehingga mengubah persepsi publik watak Merapi berubah.

Baca: Polda Metro Jaya Masih Telusuri Pelaku Teror di Parkir Timur

Bila kita pelajari lebih jauh mengenai sejarah erupsi Merapi, erupsi besar mirip 2010 pernah terjadi pada tahun 1872.

Kemiripannya meliputi magnitude, gejala awal maupun aktivitas pasca erupsinya. Pasca erupsi 1872 juga terjadi beberapa kali erupsi minor (Voight, 2000), sebelum terjadi erupsi magmatis 1883.


Kedua erupsi besar tersebut disebabkan magma yang kaya gas vulkanik. Berdasarkan catatan sejarah erupsinya, sebetulnya watak Merapi tidak bersifat tunggal, tetapi mempunyai varian erupsi yang beragam seperti erupsi freatik, vulkanian, pembentukan kubah lava, Sub-Plinian dsb.

Dalam era Merapi Muda (> 2000 th yll) pernah terjadi erupsi besar, sector collaps, mirip erupsi Mount StHelens, USA, 1980, dengan menimbulkan awan panas mencapai 25 km dari puncak, dan meninggalkan bekas kawah Pasar Bubar saat ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas