Ribuan Orang di Kabupaten Tegal Terancam Tidak Bisa Gunakan Hak Pilihnya, Ini Penyebabnya
Sebagian besar pemilih pemula di Kabupaten Tegal belum rekam data kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Sebagian besar pemilih pemula di Kabupaten Tegal belum rekam data kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Ribuan warga Kabupaten Tegal yang sebagian besar dari kalangan milenial itu masih belum merekam data e-KTP.
Padahal, dua bulan lagi pesta demokrasi Pemilu Serentak 2019 akan berlangsung.
Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tegal, Iwan Kurniawan mengatakan, per Januari 2019, warga yang belum rekam data e-KTP tercatat ada sebanyak 6.309 orang.
"Kalau diprosentase, 0,55 persen dari 1.112.375 jiwa, total warga yang wajib e-KTP," kata Iwan kepada Tribunjateng.com, Selasa (19/2/2019).
Dia menyebut, warga yang belum rekam data tersebut rata-rata adalah pemula.
Kemudian, sisanya adalah warga yang merantau atau bekerja di luar daerah.
"Para perantau ini sulit untuk rekam data karena di luar Kabupaten Tegal. Jadi, kami tidak bisa apabila 100 persen sudah perekaman," ucapnya.
Meski demikian, Iwan mengatakan, pelayanan perekaman e-KTP terus berjalan, baik di Kantor Disdukcapil maupun tiap kantor kecamatan.
Langkah jemput bola juga, tambah Iwan, dilakukan untuk memudahkan warga yang belum melakukan perekaman.
"Beberapa waktu lalu kami juga lakukannya di lembaga pemasyarakatan agar warga binaan bisa rekam data dan memiliki hak pilih," sambung dia.
Seperti diketahui, Pemilu Serentak 2019 akan digelar 17 April 2019 mendatang.
Persyaratan untuk bisa mencoblos adalah harus memiliki e-KTP atau surat keterangan (suket) pengganti sementara e-KTP yang didapat setelah rekam data. (Akhtur Gumilang)