Dulu Beli Kopaja Rp 100 Juta, Sekarang Dikiloin Jadi Besi Paling Dihargai Rp 10 Juta
Para pemilik bus Kopaja tengah memikirkan langkah untuk kembali bergabung dan mengganti armadanya dengan Trans Kopaja atau Minitrans.
Editor: Whiesa Daniswara
Agar terus bertahan hidup di Ibu Kota, pengusaha Metromini dan Kopaja bisa melakukan peremajaan armada angkutannya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peremajaan angkutan umum sudah diamanatkan lewat Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.
Peremajaan dimulai sejak 2016 dengan tenggat waktu tiga tahun.
Namun, para pemilik bus Kopaja tengah memikirkan langkah untuk kembali bergabung dan mengganti armadanya dengan Trans Kopaja atau dikenal juga dengan sebutan Minitrans.
Efendi, pemilik lima armada Kopaja menyatakan enggan bergabung lantaran harga satu bus yang ditawarkan dinilainya cukup mahal.
Baca: Pengusaha Galau, Jual Bus Kopaja Bekas Dikiloin Hanya Rp 10 Juta
Baca: Dishub DKI Larang Bus Metromini dan Kopaja Melintas di Jalan Sudirman-Thamrin Rabu Besok
"Saya dengar-dengar sih Rp 80 juta ya kalau mau gabung," kata Efendi di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Oleh sebab itu, Efendi berniat untuk menjual bus tersebut kepada pengusaha besi agar armadanya yang tak boleh dioperasikan itu--karena usianya sudah lebih dari 10 tahun--masih bisa menghasilkan uang meski jumlahnya tak banyak.
"Lima tahun lalu saya beli satu bus Rp 100 juta. Sekarang kalau mau dikiloin cuma dapat Rp 10 juta. Mau bagaimana lagi," keluhnya.
Pemilik bus Kopaja lainnya, Rusmanto menuturkan akan meminjam uang kepada bank agar bisa membantunya menyicil bus.
Baca: Giliran Kopaja dan Metromoni Haram Beroperasi di Jalan Sudirman dan Thamrin
Baca: Seorang Remaja Jadi Korban Penodongan oleh Tiga Preman di Dalam Kopaja
Menurutnya komponen pembayaran dibagi menjadi dua yakni Rp 40 juta untuk membayar mobil dan Rp 40 juta sebagai biaya operasional.
"Paling nyari pinjaman nanti. Ya mudah-mudah bisa disetujui," kata Rusmanto.
Tak hanya itu, Rusmanto memperkirakan masih harus mengeluarkan kocek sekira Rp 10 juta lagi untuk mengurus dokumen perizinan dan lainnya.
"Makanya nih pusing juga. Kumpulin uang dari mana? Penumpangnya sekarang sudah sepi. Saya pribadi sih mau ikut," tuturnya.
Baca: Penjambret di Kopaja Ngumpet Digorong-gorong Usai Beraksi
Baca: Jadi Biang Kecelakaan, Dishub Razia Kopaja dan Metro Mini
Keuntungan dengan bergabung di bawah naungan PT Transjakarta adalah bus nantinya berstatus hak milik.
Operasional bus tersebut diatur oleh koperasi yang beberapa awaknya juga telah bergabung dengan PT Transjakarta sejak 24 Juni 2015 silam.
Sementara itu, Direktur Utama PT Metromini Nofrialdi mengatakan Minitrans yang ada sekarang ini bukan bagian dari PT Metromini.
Menurut Nofrialdi mereka yang bergabung dengan PT Transjakarta menjadi Minitrans merupakan individu.
"Minitrans anggota Metromini tapi bukan bagian dari PT Metromini, itu orang per orang. Ini kami baru mau mulai sekarang," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.