Ketua PWNU Jatim Sebut Puisi Neno Warisman Sangat Tidak Patut Bagi Seorang Muslim
Ketua PWNU Jatim, Kiai Marzuki Mustamar, mengkritik puisi Neno Warisman yang dibacakan dalam acara Munajat 212.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua PWNU Jatim, Kiai Marzuki Mustamar, mengkritik puisi Neno Warisman yang dibacakan dalam acara Munajat 212.
Dikatakan Kiai Marzuki Mustamar, apa yang dibacakan Neno Warisman sangat tidak patut bagi seorang muslim.
"Siapapun, tak hanya Neno, besok akan dihisab. Hati-hati ngomong dengan lisan," tegas Kiai Marzuki Mustamar usai pertemuan dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Kantor PWNU Jatim Senin (25/2/2019).
Ia menegaskan Pilpres bukanlah Perang Badar. Dalam Perang Badar, lanjutnya, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat adalah seorang muslim yang kualitas imannya tak diragukan.
Begitu juga dengan ketauhidannya, keihasannya, dan niatnya membela agama Allah SWT sangat besar, serta yang dilawan memang orang yang memusuhi Islam.
Marzuki menerangkan jika pasukan Islam kalah dalam Perang Badar saat itu maka muslim akan habis dan tak ada yang menyembah Allah SWT itu relevan.
"Kalau itu dibaca sekarang tidak relevan. Di sini ada Habib Lutfi mosok musrik, ada Kiai Maimun Zubair mosok dibilang kafir, ada masyayikh pondok mosok kafir," ujarnya.
Menurutnya, puisi Neno Warisman justru membuat kondisi tidak kondusif dan membuat stigma negatif di masyarakat.
Marzuki menegaskan puisi Neno Warisman juga tidak mendataangkan manfaat, malah sebaliknya, justru membawa kerugian bagi persatuan negara Indonesia.
"Kita sesama Muslim, yang beda pilihan, bukan beda agama. Jadi mohon jangan membuat stigma yang tidak baik," ucapnya.
Pada warga NU, Kiai Marzuki Mustamar meminta agar semua paham bahwa hal yang dilakukan Neno Warisman bukanlah hal yang benar.
Kendati demikian, Marzuki juga meminta warga NU tidak perlu untuk ikut membuat situasi menjadi panas.
"Siapapun, jangan membikin stigma kita itu kayak antar muslim dan kafir. Itu bisa membuat situasi jadi panas dan terpecah belah. Dan itu berat, dihisab Allah karena anggap yang lain kafir," pungkas Kiai Marzuki Mustamar.
Sebagaimana ramai diberitakan, Neno Warisman dalam acara Munajat 212 membacakan puisi. Bagian akhir dari puisi Neno Warisman menimbulkan perdebatan.
Berikut cuplikan puisi Neno Warisman,
Namun kami mohon jangan serahkan kami pada mereka
Yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami
Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ketua PWNU Jatim Sebut Puisi Neno Warisman Sangat Tidak Patut, Kiai Marzuki Mustamar: Tidak Relevan