Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tujuh Fakta Terbaru Harismail, Korban Salah Tangkap di Kasus Perkosaan Bidan

Kondisi terkini Harismail, korban salah tangkap dalam kasus perkosaan bidan di Sumatera Selatan kini mulai membaik.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Tujuh Fakta Terbaru Harismail, Korban Salah Tangkap di Kasus Perkosaan Bidan
Sriwijaya Post/Rangga Efrizal
Harismail yang dituduh sebagai pemerkosa bidan YL, saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Senin (25/2/2019) 

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi terkini Harismail, korban salah tangkap dalam kasus perkosaan bidan di Sumatera Selatan kini mulai membaik.

Setidaknya enam fakta terbaru perkembangan kasus salah tangkap yang dialami Harismail ada di artikel ini.

Seperti diberitakan, Harismail alias Ujang (25), pria yang bekerja buruh batu di Palembang, diduga menjadi korban salah tangkap oleh sejumlah oknum polisi.

Harismail mengaku dipaksa masuk ke dalam mobil oleh para pelaku. Setelah itu kedua tangannya diikat dan wajahnya ditutup.

Haris lalu dipaksa untuk mengaku telah merampok dan memperkosa seorang bidan berinisial Y di Ogan Ilir . 

Haris menolak untuk menuruti permintaan para pelaku tersebut dan akhirnya menjadi bulan-bulanan di dalam mobil. 

Profesi dan Pengamanan ( Propam) Polda Sumatera Selatan sedang menyelidiki kasus tersebut lebih mendalam.

BERITA TERKAIT

Berikut ini fakta-fakta yang telah dirangkum Kompas.com:

1. Kesaksian saat Haris diculik

Menurut Krisna Murdani (25), salah satu rekan Haris, dirinya melihat langsung rekannya tiba-tiba dihadang dua mobil dan tiga motor.

Beberapa orang sempat mengeluarkan tembakan peringatan sebelum memaksa Haris masuk ke dalam mobil.

"Satu mobil Innova, satu mobil Avanza, sisanya naik motor langsung menghentikan Haris dan dimasukan dalam mobil," kata Krisna.

Krisna menjelaskan, dirinya bingung dan kaget. Krisna langsung menanyakan apa yang menimpa rekannya tersebut.

"Saya tanya mau dibawa kemana Haris, dibilang, ke Polda. Saya bingung, padahal kami baru pulang ngangkut batu di Kayuagung. Haris juga waktu beli rokok pakai motor saya," katanya.

2. Haris ditemukan di pinggir jalan di Kecamatan Rambutan

Haris ditemukan warga dalam kondisi lemas dan mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya di wilayah Kecamatan Rambutan, Palembang.

Warga segera membawa Haris ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dirawat. Dalam kondisi lemas, Haris menceritakan bahwa dirinya dipaksa masuk ke mobil oleh sejumlah pria.

Di dalam mobil tersebut, Haris dipaksa untuk mengaku telah memperkosa seorang bidan berinisial Y.

Haris menolak tuduhan tersebut dan akhirnya menjadi bulan-bulanan para pelaku yang diduga polisi.

"Saya bilang tidak, saya bantah, saya bukan pemerkosa bidan itu," kata Haris, Minggu (24/2/2019).

Tak hanya dipukuli, tangan Haris pun diikat sehingga tak melakukan perlawanan.

3. Kapolda Sumsel akui para pelaku adalah oknum polisi

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara membenarkan jika Haris menjadi korban penganiayaan.

"Saya turut prihatin dengan ada orang yang ditemukan, dalam keadaan ditutup lakban, kata dia, ditangkap oleh oknum polisi tapi kami masih selidiki," ungkap Kapolda saat dikonfirmasi Kompas.com (grup Surya.co.id), Minggu.

Zulkarnain menambahkan, kasus tersebut saat ini sedang diselidiki Bid Propam Polda Sumsel.

"Keterangannya orang Polda (Sumsel), tapi tidak tahu dari satuan mana dan juga dikenal. Ini aib saya, tanggung jawab saya. Sekarang Propam juga ikut menyelidiki kasus ini," kata Kapolda Sumsel, Sabtu (24/2/2019).

4. Para pelaku tutup wajah korban

Zulkarnain menjelaskan, korban tidak mengetahui identitas oknum polisi tersebut lantaran wajahnya ditutup saat diinterogasi di dalam mobil.

"Dalam pemeriksaan itu dia (korban) dipaksa untuk mengakui dia memperkosa, apa dasarnya oleh yang bersangkutan (pelaku) itu tidak jelas. Korban hanya diambil oleh sekelompok orang, dipaksa untuk mengakui dia yang memperkosa," ujarnya.

 "Saya berpendapat ini oknum polisi, enggak mungkin preman nangkap orang kecuali keluarga dia (korban pemerkosaan)," tambah Kapolda Sumsel.

Sebelumnya, Polda Sumatera Selatan sedang menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan seorang bidan di Kabupaten Ogan Ilir berinisial Y.

Y sendiri mengaku diperkosa oleh lima pelaku. Namun, hasil olah TKP tim Labfor dari Polda Sumsel tidak menemukan bukti dari kasus tersebut.

5. Kapolda sesalkan cara penyelidikan kasus bidan Y

Kapolda menyampaikan penyesalannya terkait dugaan salah tangkap oknum polisi yang sedang menyelidiki kasus bidan Y. 

"Pak polisi tidak boleh mengungkap kasus seperti itu, harus didukung hasil Labfor, penyelidikan. Kalau dia korban kita buktikan secara ilmiah, untuk kasus pemerkosaan apalagi, tidak mungkin orang diperkosa tanpa alat bukti," jelas Kapolda Sumsel.

6. Kondisi Haris mulai membaik

Dilansir dari Tribunnews, kondisi Haris mulai membaik setelah babak belur dihajar sejumlah pelaku yang diduga oknum polisi. Hal tersebut dijelaskan oleh Hayan, ayah korban, di rumah sakit Bhayangkara Palembang.

"Dia (Ujang) udah sehat, udah bisa makan, mandi sendiri. Udah baikan dari kemarin-kemarin," katanya, Senin.

Sejak masuk rumah sakit Jumat, (22/2/2019) lalu, Haris sudah dipindahkan dari ruang inapnya di Pavilun Cendana kelas 3 menjadi kelas 2.

Jika sebelumnya Haris bersama-sama 4 pasien lain kini dirinya sendirian di ruangan yang baru.

"Sudah dipindahkan oleh rumah sakit. Biar cepat sembuh. Sekarang ujang di ruang sendiri," lanjutnya.

7. Keluarga Haris Akhirnya Lapor ke Propam Polda Sumsel

Hayan, orang tua Harismail korban salah tangkap yang dituduh terlibat kasus perkosaan bidan Y akhirnya mengadu ke Propam Polda Sumsel, Senin (25/2/2019).

"Iya sudah dilaporkan. Kami inginnya kasus penganiyaan anak saya ini diproses, sampai ada etikat baik dari pengeroyok," ungkapnya yang ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Senin (25/2/2019).

Hayan menyesalkan anaknya dituduh sebagai pelaku pemerkosaan terhadap bidan desa Y.

Padahal, Haris sama sekali tidak mengetahui kejadian tersebut.

Karena, jarak tempat tinggal Haris dan Bidan Y sekitar 27 kilometer dengan melewati delapan desa.

"Kenal tidak, bertemu pun tidak, pernah dan tahu rumahnya dimana juga tidak. Tiba-tiba Haris dituduh sebagai pemerkosa dan parahnya lagi dipukuli. Malah pelaku ini mengaku dari Polda Sumsel," ungkapnya.(*)

Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com berjudul: 6 Fakta Salah Tangkap di Palembang, Korban Babak Belur hingga Pelaku Diduga Oknum Polisi

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas