Larangan Ngaben di Bali, Ruangan Penyimpanan Jenazah di RSUD Tabanan Nyaris Penuh
Dari maksimal ruangan yang bisa menampung delapan jenazah di RSUD Tabanan, kini sudah menampung 11 jenazah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Seorang petugas di RSUD Tabanan tampak sibuk, Senin (25/2/2019). Ia mendorong keranda atau kereta mayat menuju kamar jenazah.
Saat ini ruang jenazah di RSUD Tabanan sudah nyaris penuh.
Ini karena adanya larangan melaksanakan upacara ngaben untuk umat Hindu mulai tanggal 20 Januari hingga 4 Maret mendatang serangkaian Karya Agung Panca Wali Krama di Pura Besakih.
Dari maksimal ruangan yang bisa menampung delapan jenazah dengan rincian enam freezer atau tempat pendingin mayat, dan dua peti jenazah (luar freezer), kini sudah menampung 11 jenazah.
"Sudah hampir penuh sekarang ruangannya (ruang jenazah)," kata Kepala Ruang Jenazah BRSU Tabanan, I Gusti Nyoman Saria Wirka, Senin (25/2/2019).
Ruang penyimpanan jenazah, kata Saria Wirka sudah mulai penuh sejak sepekan lalu.
"Sebenarnya jumlah maksimal enam jenazah karena tersedia enam freezer. Namun sekarang ada 11 jenazah yang dititip. Ada dua jenazah yang disimpan di tiga freezer, dan sisanya diletakkan di peti jenazah yang berada di luar freezer," ungkapnya.
Mayat yang ada di luar mesin pendingin diberikan formalin. Selain itu tentunya juga tetap dibersihkan setiap hari.
Baca: Tissa, Terdakwa Pembunuh Bayi yang Baru Dilahirkannya, Pingsan Dituntut 10 Tahun Penjara
"Yang diluar frezeer selain dibersihkan, juga diberikan formalin sebagai pengawet. Untuk jenazah yang baru akan dibersihkan dua kali sehari dan yang lama dibersihkan sepekan sekali," imbuh Wirka.
Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Rawat Darurat dan Tindakan Medik RSUD Tabanan, Anak Agung Ngurah Putra Wiradana menjelaskan, idealnya ruang jenazah di BRSUD Tabanan menyimpan delapan jenazah.
Rincianya enam tempat di dalam frezeer dan dua tempat di dalam peti luar frezeer.
"Idealnya delapan jenazah, namun karena berkaitan dengan karya agung di Pura Besakih ada 11 jenazah yang dititip di ruang jenazah sehingga ada tiga freezer yang diisi dua jenazah," jelasnya.
Sehari Bayar Rp 75 Ribu
Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Rawat Darurat dan Tindakan Medik RSUD Tabanan, Anak Agung Ngurah Putra Wiradana mengatakan, dengan jumlah tersebut masih bisa menerima tiga jenazah karena tiga freezer saat ini masih diisi satu jenazah.
"Tetapi jika melebihi kouta, terpaksa kami menyarankan dan membantu keluarga yang bersangkutan untuk menitip ke rumah sakit lain yang memiliki layanan penitipan jenazah seperti di RS Sanglah dan RS Mangusada Badung," katanya.
Meskipun saat ini melebihi kuota, lanjut Wiradana, kondisi masih dikatakan aman.
Untuk biaya penitipan jenazah dikenakan pembayaran umum karena tak masuk dalam jaminan kesehatan.
"Per hari biaya penitipannya Rp 75.000, karena jenazah yang dititipkan kami lakukan perawatan rutin," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Larangan Ngaben Serangkaian Karya di Besakih, Ruang Jenazah RSUD Tabanan Overload
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.