Kisah Eva Ollo, Cewek Halmahera yang Tak Malu Jadi PRT dan Jual Roti Keliling Demi Meraih Sarjana
Kota Manado menjadi kota pendidikan bagi masyarakat di Indonesia bagian timur.
Editor: Hendra Gunawan
"Tapi niat saya hanya membantu Ibu Pendeta saja. Tak ada keinginan untuk mendapatkan gaji," aku Eva.
Namun, Eva sering diberikan gaji oleh Pendeta Jaqline Soan Warouw Sumilat.
"Uangnya sering dipakai untuk jajan dan ongkos buat ke kampus," bebernya.
Dirinya juga sangat bersyukur, bisa diterima dengan baik
"Pengalaman yang luar biasa, banyak dapat teman baru. Semua ini adalah campur tangan Tuhan," tegasnya.
Setelah resmi menyandang status Sarjana, kini Eva ingin membahagiakan orang tuanya.
"Cita-citanya sih ingin jadi pengusaha, tapi pekerjaan apapun yang diberikan tujuannya pasti ingin membahagiakan orang tua," tandasnya.
Jualan Roti Keliling
Eva ternyata sempat jualan roti keliling di kampungnya.
"Mama saya hanya seorang ibu rumah tangga biasa dan sering buat roti goreng. Setelah itu tugas saya untuk menjualnya sebelum masuk kuliah," ujarnya.
"Setelah selesai sekolah, saya sempat bekerja di toko perhiasan. Gajinya lumayan mulai Rp 900 ribuan sampai Rp 2 jutaan," tambahnya
Setelah setahun bekerja di toko perhiasan, anak kedua dari tiga bersaudara ini kemudian melanjutkan studinya di Unsrat Manado.
Baca: Harga Emas Antam Merosot Rp 5.000 Jadi Rp 665.000 Per Gram
Sejak kepergian sang Ayah di tahun 2007, Eva mengaku sudah harus belajar Mandiri.
"Karena Papa kan tulang punggung keluarga, jadi setelah dipanggil Tuhan kami anak-anak harus bekerja keras untuk punya pendidikan tinggi," bebernya.