Panji Tak Menyesal Telah Membunuh Sang Kakak: Dia Menampar Saya, Saya Tusuk
Dengan tangan diborgol, Panji mengaku tak menyesal telah menghabisi sang kakak kandung.
Editor: Dewi Agustina
![Panji Tak Menyesal Telah Membunuh Sang Kakak: Dia Menampar Saya, Saya Tusuk](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/panji-bunuh-kakak-kandung.jpg)
"Enggak, enggak ada," jawab pelaku sambil menggeleng kembali.
Ia juga ditanyakan alasan melakukan pembunuhan tersebut.
Baca: Museum Tinja di Jepang Berencana Pameran di Luar Negeri
"Dia menampar saya, saya tusuk," jawab pelaku dengan nada sedikit tegas.
"Berapa kali? Di mana?" tanya perekam.
"Dua kali, di sini (dada) sama di punggung," jawab pelaku menunjukkan jarinya ke dada dan punggung.
"Ceritanya awalnya bagaimana,?" tanya seseorang kembali.
Ia kembali mengulang pertanyaannya tadi.
"Pisaunya ambil di dapur," ujar pelaku.
Sebelum melakukan aksinya, dia mengaku membuat kopi.
Namun tak diketahui dari pengakuannya siapa yang mengamuk.
"Iya, (kopi) buat bapak, terus ngamuk-ngamuk, terus saya mau ambil singkong, terus datang Anang (korban) datang-datang langsung mau (menampar)," ungkap pelaku.
![Suasana Rumah Duka Korban Pembunuhan Adik Kandung_1](http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suasana-rumah-duka-korban-pembunuhan-adik-kandung_1.jpg)
Sebelumnya, Anang Afandi (30), ditusuk adiknya sendiri bernama, Panji Putra alias Puput (27), pada Rabu 27 Februari 2019 sekitar pukul 07.00 WIB.
Rukati masih ingat betul pada malam sebelum kejadian, suaminya saat itu belum tidur.
Padahal, kebiasaan Anang tidur pukul 22.00 WIB. Dia merasa ganjil, dengan sikap Anang itu.