PB Majelis Dzikir Hubbul Wathon Puji Kesigapan Kapolda Sumut
Dakwah yang disampaikan oleh Kyai-kyai NU adalah dakwah yang selalu menyampaikan Islam Rohmatan lil'alamin, Islam moderat dan disampaikan santun
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Acara Tabligh Akbar dan Peringatan Harlah NU ke-93 di Tebing Tinggi Sumatera Utara, Rabu (27/2/2019) yang isi oleh KH. Ahmad Muwafiq dari Yogyakarta dibubarkan sekelompok massa karena dianggap menyebarkan ajaran sesat.
Acara yang awalnya berjalan lancar dan damai bersama ribuan jama'ah itu tiba-tiba diwarnai teriakan-teriakan dan perintah untuk dibubarkan dari beberapa orang penyusup yang kemudian diketahui mereka adalah anggota Front Pembela Islam (FPI).
Menanggapi hal itu Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon ikut berbicara.
Wakil Sekretaris Jendralnya Ahyad Alfida'i PB MDHW menyesalkan kejadian itu, karena acara yang mempunyai niat suci untuk syiar Islam dan dalam rangka peringatan Harlah Nahdlatul Ulama' diwarnai oleh tindakan-tindakan yang bisa merusak kehidupan berbangsa dan beragama di Indonesia.
"Apa salahnya Tabligh Akbar, apa salahnya Syi'ar Islam, kenapa sampai mau dibubarkan,"ungkap Ahya dalam keterangan pers, Minggu (3/3/2019).
Menurut dia dakwah-dakwah yang disampaikan oleh Kyai-kyai NU adalah dakwah yang selalu menyampaikan Islam Rohmatan lil'alamin, Islam moderat dan disampaikan dengan santun.
Baca: AFPI dan AFTECH Dukung Inklusi Keuangan Pendanaan Produktif dan Konsumtif
Selain itu juga selalu menyampaikan pentingnya Islam kebangsaan, Islam yang cinta tanah air dan Islam yang menghargai kebhinekaan sebagai sunnatulloh.
Ahyad juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dan jajarannya yang dengan cepat mengamankan situasi dan menangkap para pelakunya sehingga acara bisa selesai sesuai dengan jadwalnya dan keamanan Sumatra utara tetap terjaga.
"Namun kami minta agar Kepolisian mengusut tuntas kejadian ini sampe ke akar-akarnya," katanya.
Sementara itu, salah satu tokoh Sumatra Utara H. Fadli Yasir, M.Si, ikut mengecam tindakan provokasi yang dilakukan pada acara Tabligh Akbar itu.
"Cara-cara yang mereka tempuh dengan membuat provokasi dan kerusuhan sungguh sangat tidak terpuji dan kami mengecam itu.” katanya.
Fadli yang juga mantan Ketua GP Ansor Sumut itu menyesalkan pernyataan pengacara para tersangka, Munarman yang mengatakan bahwa aksi pembubaran itu tidak direncanakan.
Juga soal tablig yang bermuatan kampanye pasangan capres 01.
"Tidak benar itu, acara kita murni Syi’ar Islam, kalau dia bilang acara Harlah NU berisi kampanye dan menyebarkan ajaran sesat dia sudah salah besar, dia mencoba memutar balikkan fakta”, ungkap Fadli.