Residivis Kasus Pencurian Menangis di Ruang Operasi Usai Kakinya Ditembak Polisi 6 Kali
Saat di ruang operasi, Reynaldi menangis karena tidak mampu menahan obat luka yang disuntikan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Residivis pencurian serta pembobolan, Reynaldi Manuel (22) belum juga jera dengan timah panas polisi Makassar.
Catatan kepolisian Kota Makassar, pelaku pencurian pemberatan (curat) pembobolan rumah dan jambret ini, sudah beberapa kali dioperasi di RS Bhayangkara, sejak 2015 dan 2017.
Kali ini, Reynaldi dilarikan anggota Resmob Polda Sulsel ke ruang UGD Bhayangkara, Jl Mappaodang, Makassar, Sabtu (9/3/2019) dinihari usai ditembak karena melawan.
Tak tanggung-tanggung, anggota Resmob Polda Sulsel menembak kaki residivis ini enam kali. Tiga di betis dan pergelangan kaki kiri dan tiga di kaki kanan Reynaldi.
Saat di ruang operasi, darah dari kedua kaki Reynaldi terus bercucuran, bersamaan dengan airmatanya karena tidak mampu menahan obat luka yang disuntikan.
Baca: Ketua Umum FBR Ungkap Alasannya Dukung Jokowi-Maruf Amin: Kita Kecewa Sama Pilkada DKI
"Ampun pak, saya tidak ulangi lagi kasihan, ampun pak," ungkapnya, sembari menahan sakit saat perawat menjahit 12 luka dari enam peluru yang menembus dagingnya.
Salah satu anggota Resmob Polda Sulsel mengatakan, Reynaldi berurusan dengan pihak Kepolisian sejak tahun 2012. Waktu itu Reynaldi ditangkap karena pencurian.
"Waktu itu ini anak terlibat pencurian di wilayah hukum Polsek Makassar, dan dia masih dibawah umur," ujar anggota yang enggan disebut namanya ke wartawan.
Diketahui, sebelum ditembak, Reynaldi dibekuk tim Resmob Polda di Jl Kerung-kerung, Kecamatan Makassar, Jumat (8/3/2019) di sebuah warung internet (warnet).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.