Duit Nasabah Rp 65 Juta Dikuras Via Virtual Account, Ini Klarifikasi BRI
Ada dua isi klarifikasi pihak BRI yang disampaikan kepada SURYa.co.id terkait pemberitaan kejahatan perbankan dengan korban Suhartoyo.
Editor: Hendra Gunawan
Pihak Agen menjelaskan BRI tidak menginformasikan bonus melalui telpon atau sms.
Kalau nasabah mendapat bonus pihak BRI langsung datang ke rumah nasabah. Pihak agen pun curiga, kalau Suhartoyo menjadi korban penipuan.
Selanjutnya, pihak Agen BRI Dusun Ngepung meminta Suhartoyo untuk mengambil kartu ATM.
Pihak Agen membantu Suhartoyo untuk mengecek saldonya. Suhartoyo pun terkejut mendapati saldonya tinggal Rp 2.071.187. Padahal, sebelumnya saldo Suhartoyo sebesar Rp 67.071.187.
"Padahal saya tidak pernah memberitahukan password kartu ATM, nomor token, atau meminjamkan KTP ke siapa pun. Tapi entah kenapa saldo saya bisa terkuras. Saya juga tak merasa terhipnotis penelepon," tandasnya.
Terkuras via virtual account
Seorang nasabah BRI di Mojokerto, Suhartoyo (58) terkejut melihat uang di rekeningnya tersisa sekitar Rp 2 jutaan pada Jumat (18/1/2019).
Semula, total uangnya sekitar Rp 67 juta.
Namun, selang sehari, uang yang ada di rekening Suhartoyo terkuras sekitar Rp 65 juta.
Ia kemudian melapor ke pihak BRI, namun, tidak boleh melapor ke polisi.
SBY Ungkap Ada Kelompok yang Ingin Menghadang Kebijakan BBM-nya, Disebut Bisa Ancam Popularitasnya
Suhartoyo mengaku tidak mengambil uang maupun mentransfer ke orang lain.
Hanya saja, sehari sebelumnya, ia endapatkan telepon dari seorang laki-laki yang mengabarkan akan memberi bonus pulsa sebesar Rp 500.000.
Pria asal Dusun Ngepung, Desa Berat Wetas, Gedeg, Kabupaten Mojokerto ini kemudian mendatangi kantor BRI.