Menurut Mata Batin Orang Pintar, Korban Tenggelam Ini Berada di Dasar Laut
Selama pencarian ini, warga baru menemukan sepasang sepatu dan kroa di lokasi kejadian.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Frans Krowin
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Hari kelima pencarian Fridus Salu, korban yang hilang saat menyuluh di pantai Desa Waijarang, warga baru menemukan sepasang sepatu dan kroa (alat menikam ikan) ikan, yang diduga milik korban.
Sepatu dan kroa itu ditemukan di sekitar lokasi kejadian, di area tanjung kecil di wilayah desa tersebut.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Thomas Tip Des di Posko Tim SAR Gabungan di tepi pantai desa itu, Jumat (15/3/2019).
"Selama pencarian ini, warga baru menemukan sepasang sepatu dan kroa di lokasi kejadian. Setelah itu tidak ditemukan lagi barang lain yang diidentifikaai sebagai milik korban. Tapi tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian untuk menemukan korban," ujar Thomas.
Dikatakannya, selain upaya pencarian yang dilakukan di wilayah perairan Lewoleba-Adonara dan Solor, Tim SAR juga telah menggelar seremoni adat baik di darat maupun di laut. Seremoni adat itu dibuat untuk memudahkan pencarian korban.
Hanya saja, lanjut dia, sampai saat ini belum ada tanda-tanda korban akan segera ditemukan. Kondisi laut juga masih keruh karena akhir-akhir ini hujan lebat senantiasa mengguyur daerah ini.
Hujan yang lebat mengakibatkan banjir besar sehingga air laut menjadi keruh.
Kondisi inilah yang menyulitkan Tim SAR melakukan pencarian korban.
Mengenai kisah warga menemukan sepatu dan kroa yang diduga milik korban, Thomas tak mengetahuinya secara jelas.
Hanya saja, penemuan dua jenis barang tersebut setelah sehari korban dinyatakan hilang di pantai Desa Waijarang itu.
"Untuk sepasang sepatu dan kroa itu, ditemukan warga sehari setelah kejadian. Tapi setelah itu sampai saat ini, korban belum juga ditemukan," ujarnya.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang.Com di lokasi kejadian, menyebutkan, sesuai mata bathin sang dukun yang menggelar seremoni adat itu, lanjut dia, jasad korban masih berada di dasar laut di sekitar lokasi kejadian.
Hanya saja, sampai saat ini para penyelam belum menemukan apa pun dari aktivitas penyelaman yang dilakukan di lokasi kejadian dan sekitarnya.
Thomas juga belum memastikan pencarian itu berlangsung sampai kapan. Tapi beberapa hari ke depan,
Tim SAR Gabungan bersama masyarakat dan para nelayan masih terus melakukan pencarian.
Apa pun hasilnya akan dievaluasi sambil menunggu petunjuk lebih lanjut dari manajemen SAR Kantor Pencarian dan Penyelamatan Kelas B Maumere.