Harlah Pagar Nusa 33, Gus Nabil: Jaga NKRI dan Kiai Sampai Mati
Bagi Gus Nabil, Pagar Nusa adalah anak dari para kiai. Maka wajib hukumnya seluruh pendekar Pagar Nusa menjaga orangtuanya (kiai)
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen mengimbau seluruh Pendekar Pagar Nusa selalu setia menjaga NKRI dan kiai sampai mati. Hal tersebut disampaikan saat Apel Pendekar dalam rangka Harlah Pagar Nusa ke-33 di Alun-alun Boyolali, (17/3).
Bagi Gus Nabil, Pagar Nusa adalah anak dari para kiai. Maka wajib hukumnya seluruh pendekar Pagar Nusa menjaga orangtuanya (kiai) dan tempat di mana mereka berjuang, dari segala bentuk ancaman yang beragam.
“Kita adalah pagarnya NU dan bangsa. Jika kita lemah, maka lapis pertahanan negara juga ikut lemah. Kita harus kuat, tetapi harus selalu menunduk di depan para kiai, para masayikh dan para sesepuh,” tegas Gus Nabil.
Akhir-akhir ini, lanjut Gus Nabil, banyak sekali peristiwa yang berpotensi memecah belah persatuan Indonesia. Apapun persoalannya selalu diselesaikan dengan saling hujat dan saling menyundir satu sama lain.
“Pendekar Pagar Nusa harus hadir dalam segala dinamika bangsa. Bukan membawa api atau bensin, tetapi menjadi air yang siap memadamkan bara api permusuhan di antara sesama warga negara. Pendekar juga harus bertarung dengan cinta dan kasih sayang, bukan hanya dengan jurus-jurusnya yang mematikan. Pagar Nusa harus mengutamakan persaudaraan dan persatuan. Beda soal jika cinta dan kasih sayangnya dicampakkan oleh orang-orang yang tak setia kepada Bangsa dan Negara,” tegas Gus Nabil.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Nabil juga menegaskan, seluruh pendekar Pagar Nusa harus selalu hormat kepada kiai dan setiap sebulan sekali menyempatkan waktu sowan kepada para masayikh.
“Untuk menjaga energi dan akhlakul karimah yang telah ditanamkan oleh para sesepuh. Pendekar Pagar Nusa yang tidak ta’dzim kepad kiai, silahkan keluar,” pungkas pria jebolan Ponpes Lirboyo tersebut.