Otak Pembunuhan Pria di Sekupang Batam Tertangkap: Dipicu Cinta Segitiga Hingga Pelarian Pelaku
Kasus penemuan mayat di semak-semak depan Perumahan Tiban Permai, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Rabu (27/2/2019) akhirnya terungkap.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penemuan mayat di semak-semak depan Perumahan Tiban Permai, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Rabu (27/2/2019) akhirnya terungkap.
Kepolisian berhasil menangkap Malin Sinambela otak diri pembunuhan terhadap korban.
Kasus bermula saat seorang warga bernama Parno dan dua rekannya berteduh karena hujan sekitar pukul 16.00 Wib sore, Rabu (27/2/2019).
Parno tiba-tiba kebelet ingin kencing dan menemukan sesosok mayat di lokasi kejadian.
Saat ditemukan, polisi mayat dalam keadaan terlentang, serta dengan badan yang sudah membengkak dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Baca: Hapus Konten Pornografi, Populasi Pengguna Tumblr Menciut
Korban saat ditemukan pun hanya menggunakan celana dalam.
Pakaian berupa baju kaos berwarna abu -abu dengan lapisan kemeja warna biru yang menempel di badan korban sudah mulai pudar saat ditemukan.
Kepolisian pun bergerak cepat mengevakuasi dan mengidentifikasi korban.
Polisi membuka layanan call center bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Kemudian ada satu keluarga yang melapor telah kehilangan anggota keluarganya.
Baca: Masa Lalu Brenton Tarrant Terungkap, Ternyata Pernah Dibully Satu Desa Akibat Bentuk Fisiknya
Saat mengetahui beberapa ciri-ciri korban, keluarga pun mengenalinya dan akhirnya terkuak identitas korban berinisial Roni Friska Hasibuan (43).
Gigi palsu serta hasil tes DNA semakin meneguhkan keluarga bila korban adalah Roni Friska Hasibuan.
Dianiaya sebelum tewas
Kepolisian pun melakukan pemeriksaan terhadap mayat korban untuk memastikan penyebab kematiannya.
Kabiddokes Polda Kepri, Kombes Pol dr Djarot Wibowo mengatakan, dari otopsi yang sudah dilakukan, penyebab kematian banyak mengalami kekerasa bertubi-tubi oleh benda tumpul.
Baca: Lowongan Pekerjaan di PT Indra Karya Persero, Dibuka untuk Lulusan Diploma dan Sarjana
"Kalau dari hasil, ada patah tulang tengkorak pada sisi kiri berukuran 9 cm kali 2 cm, dengan bentuk patahan tidak teratur dan tajam," katanya, Kamis (28/2/2019) sore.
Selain itu, terdapat pula kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka pada dahi sisi kiri hingga membelah telinga dengan bentuk tidak teratur dengan ukuran 12 cm, lebar 3 cm.
"Juga terdapat luka terbuka pada punggung sebelah kanan dengam ukuran 2 cm kali 0,8 cm kali 1 cm, serta kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka terbuka kepala sisi kiri dengan dasar tulang tengkorak panjang 10 cm lebar 5 cm," ujarnya.
Baca: Juara All England 2019, Pebulu Tangkis Indonesia Mohammad Ahsan tak Berpuas Diri
Disampaikannya, ada patahan tulang dahi dengan bentuk tidak teratur, dengan ukuran 7 cm kali 0,5 cm.
Kemudian, terdapat pula patah tulang rusuk kiri kesembilan, kesepuluh, dan kesebelas, dengan resapan darah 9 cm kali 7 cm.
"Resapan darah juga pada tulang tengkorak kanan dengan ukuran 12 cm kali 6 cm berwarna kemerahan. Selain itu, posisi korban juga dalam keadaan tangan terikat dengan panjang tali 3,4 meter," jelasnya.
Atas beberapa hal tersebut semakin menguatkan bila korban merupakan korban pembunuhan.
Pengejaran pelaku
Setelah mengetahui identitas korban dan memastikan penyebab kematian korba, polisi pun bergerak mencari pelakunya dengan berbagai petunjuk dan keterangan saksi.
Hingga akhirnya, pelaku tertuju kepada seorang pria bernama Marlin Sinambela.
Baca: Dapat Hadiah Undian Mobil dari Kemasan Mie Instan, Agus Malah Tertipu Belasan Juta Rupiah
Kepolisian pun memburu Marlin.
Lebih dari satu pekan, Tim Macan Polresta Barelang mengejar Marlin Sinambela yang berpindah-pindah tempat.
Hingga akhirnya pelarian Marlin Sinambela alias Mabeos terhenti di Bogor, Jawa Barat.
Sebelum ditangkap, pelaku diketahui lari ke Medan, Sumatera Utara usai membunuh Roni.
Selama pelarian ia terus berpindah-pindah dan melarikan diri ke Bogor.
Tak patah arang, berbekal infornasi pelaku lari ke Bogor, hari itu juga polisi langsung berangkat ke Bogor.
Polisi berangkat ke Bogor, Sabtu (16/3/2019).
Setibanya di Bogor kepolisian pun harus mencari kebaradaan Marli yang terus berpindah-pindah.
Hingga akhirnya pelaku berhasil diamankan polisi ketika ia berada di pinggir jalan.
Kanit Buser Polresra Barelang Ipda Haris Baltasar Nasution saat dihubungi Tribunbatam.id membenarkan penangkapan tersebut.
"Alhamdulilah ketangkap, dia diamankan di Bogor. Dia kita amankan di pinggir jalan," katanya.
Cinta segitiga
Motif dibalik tewasnya Roni mulai terungkap seiring dengan tertangkapnya Marlin Sinambela di Bogor.
Sumber Tribun mengatakan, pembunuhan disebabkan cinta segitiga.
Marlin sakit hati karena Roni menjalin hubungan dengan istri Marlin.
Kesal dengan hal tersebut, kemudian Marlin menghubungi korban dan mengajak bertemu.
Tanpa curiga Roni datang bertemu dengan Marlin.
Baca: Komnas HAM Nilai Gagasan Maruf Amin dan Sandiaga Uno Terlalu Bataviasentris
Terjadilah pertemuan hingga Roni dikeroyok Marlin dan beberapa orang temanya.
Dalam keadaan lemas tak berdaya, akhirnya Roni dibuang ke semak-semak dekat Tiban Permai, Batam.
Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan SIK saat ditemui di Polresta Barelang, Senin (18/3/2019) siang membenarkan penangkapan Marlin.
"Semalam baru ketangkap. Dia adalah otak pelaku pembunuhan itu. Usai membunuh dan membuang mayatnya di Sekupang, pelaku kemudian melarikan diri ke luar kota," ujar Andri. (Tribunbatam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.