UPDATE Korban Banjir Bandang Sentani: 104 Orang Tewas, 160 Orang Luka dan 79 Orang Hilang
"Belum semua korban berhasil diindentifikasi. Ada 40 korban meninggal dunia yang belum diidentitikasi," kata Sutopo Purwo Nugroho
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, tim SAR gabungan terus menemukan korban sehingga jumlah korban terus bertambah.
Hingga Rabu (20/3/2019) pagi, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan tercatat 104 orang meninggal dunia, dimana 97 orang korban di Kabupaten Jayapura dan 7 orang korban di Kota Jayapura.
Baca: 40 Jenazah Korban Banjir Sentani Belum Teridentifikasi
"Belum semua korban berhasil diindentifikasi. Ada 40 korban meninggal dunia yang belum diidentitikasi sehingga Bupati Jayapura memutuskan korban akan dimakamkan secara massal besok," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Rabu (20/3/2019).
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pemakaman massal diputuskan setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak gereja yang dituangkan dalam bentuk tertulis.
Pemda Jayapura sudah menyiapkan lahan dan kendaraan untuk pemakaman massal
Sementara itu, lanjut Sutopo, 79 orang belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian sesuai dengan laporan masyarakat yang menyatakan anggota keluarganya belum ditemukan.
"Sebabanyak 160 orang luka-luka dimana 85 orang luka berat dan 75 orang luka ringan," tutur Sutopo Purwo Nugroho.
Selain itu, Sutopo mengatakan hingga saat ini tercatat 9.691 orang mengungsi yang tersebar di 18 titik pengungsi.
"Bertambahnya jumlah pengungsi karena rasa trauma dan takut akan adanya banjir bandang susulan mengingat hujan masih sering turun di wilayah Jayapura," ucap Sutopo Purwo Nugroho.
Bertambahnya pengungsi ini menyebabkan beberapa tempat pengungsian penuh dan kondisinya tidak nyaman. Selain itu juga menyulitkan dalam distribusi bantuan.
Untuk itu, sesuai kesepakatan dalam rapat koordinasi di Posko Tanggap Darurat, dari 18 titik pengungsian yang ada saat ini akan dikumpulkan menjadi 6 titik pengungsi agar memudahkan distribusi bantuan.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pendataan kerusakan bangunan akibat bencana juga terus dilakukan.
Tercatat 375 rumah rusak berat, 5 unit ibadah rusak berat, 8 sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat, 4 jembatan rusak berat, 4 ruas jalan rusak berat dan kerusakan bangunan lainnya.
Berbagai upaya penaganan darurat dilakukan oleh 2.317 personil dari 28 lembaga dan organisasi, seperti evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, dapur umum, penanganan pengungsi perbaikan sara prasana darurat, dan lainnya.