Pengacara Minta Polisi Rilis Hasil Autopsi terkait Kematian Desi Ananda yang Dinilai Tak Wajar
Yudha berharap kepolisian Polres Jeneponto segera merilis hasil autopsi yang dilakukan Labfor Polda Sulsel terkait kematian Desi Ananda.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BINAMU - Desi Ananda Sari, wanita yang diduga gantung diri di Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto kini menyisakan pertanyaan bagi keluarga.
Keluarga korban menilai ada kejanggalan atas kematian Desi Ananda Sari.
Hal tersebut diungkapkan Humas LBH Butta Toa Kabupaten Bantaeng, Yudha Jaya kepada TribunJeneponto.com, Sabtu (23/3/2019).
Yudha berharap kepolisian Polres Jeneponto segera merilis hasil autopsi yang dilakukan Labfor Polda Sulsel.
"Kasus bunuh diri Desi Ananda Sari (25) sampai saat ini terus menjadi pertanyaan publik, keluarga termasuk kita pengacaranya karena adanya beberapa luka memar dan bekas jeratan tali pada leher korban," kata pria yang akrab disapa Yudha ini.
Baca: Kasus Kematian Sitti Zulaeha PNS UNM Mulai Terkuak Setelah Polisi Ringkus Seorang Pejabat Kampus
"Kita berharap pihak Polres Jeneponto sebaiknya segera melakukan konferensi pers terkait hasil autopsi almarhum Desi Ananda Sari dari Labfor Polda Sulsel," harapnya.
Penasihat hukum keluarga korban itu menilai konferensi pers dari pihak Polres Jeneponto akan membuat keluarga korban mengetahui penyabab kematian perempuan asli Bantaeng itu.
"Keluarga ingin tahu pasti apakah almarhum itu meninggal karena gantung diri atau memang sengaja dibunuh dengan motif gantung diri," kata dia.
Sebelumnya ayah korban beserta penasihat hukumnya mendatangi Polres Jeneponto untuk memberi keterangan kepada penyidik. (TribunJeneponto.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kematian Desi Ananda Diduga Tak Wajar, Pengacara Minta Buka Hasil Autopsi